Mas Novel, Pegawai KPK Resmi Jadi ASN Ya! Silakan Kalau Mau Ngelamar, Lowongan OB Masih Terbuka

Pegiat media sosial, Denny Siregar kembali memberikan pernyataan yang menyindir terkait pelantikan ribuan pegawai KPK yang lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) sebagai aparatur sipil negara (ASN).

Ia pun mempersilakan Novel Baswedan dan kawan-kawan yang tidak lulus TWK untuk kembali melawar sebagai pegawai, lantaran lowongan office boy (OB) masih terbuka.

Baca Juga: Selamat Tinggal Mas Novel Baswedan Dkk yang Nggak Lulus TWK, Ini Sesuai UU Yah!

"Semua disumpah atas kesetiaan mereka pada Pancasila dan UUD '45. Selesai sudah segala polemik itu," cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Selasa (2/6/2021).

Baca Juga: Tuduhan Novel Cs Taliban di KPK, Kuasa Hukum : Itu Fitnah Keji!

"Novel Baswedan dkk kalau mau ngelamar jadi pegawai lagi, silahkan. Lowongan OB masih terbuka lebar," cuitnya lagi.

Sementara itu diketahui, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri resmi melantik 1.271 pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (1/6/2021).

Angka tersebut merupakan jumlah pegawai yang dinyatakan lulus tes TWK, sebagai salah satu syarat alih status menjadi ASN. Baca Juga: Tuduhan Novel Cs Taliban di KPK, Kuasa Hukum : Itu Fitnah Keji!

Sebelumnya, pelantikan tersebut akhirnya berjalan, meski sebelumnya sempat diwarnai solidaritas lebih 600 pegawai yang meminta pelantikan ditunda di tengah polemik TWK.

Adapun, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri membantah sengaja menyingkirkan sejumlah pegawai tertentu, termasuk Novel Baswedan.

Itu terkait 75 pegawai KPK yang tak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai syarat menjadi aparatur sipil negara (ASN). Baca Juga: Dituding Mau Singkirkan Pegawai KPK, Begini Bantahan Firli

“Saya agak heran ada kalimat upaya menyingkirkan,” ujar Firli di Gedung Merah Puting, Kuningan Persada, Jakarta Selasan, Selasa (1/6/2021).

Firli menegaskan, bahwa dirinya atau pimpinan KPK tidak sedang melakukan upaya menyingkirkan siapapun.

“Karena tes yang dilakukan, tes wawasan kebangsaan diikuti dengan instrumen yang sama, waktu pekerjaan sama, pertanyaan sama, modul sama,” tegasnya.