Dunia akademik di Indonesia dikejutkan dengan gelar profesor yang akan diberikan Universitas Pertahanan (Unhan) kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada jumat (11/6/2021) besok.
Menanggapi hal tersebut, pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga mengaku kaget karena untuk memperoleh jabatan akademik tertinggi di perguruan tinggi, memerlukan proses panjang dan berliku.
"Pendidikannya juga harus lulusan S3 (doktor)," jelas Jamiluddin, Kamis (10/6/2021).
Baca Juga: Manuver Maut Jokowi di Pilpres Mendatang, Bikin PDIP Makin Jadi
Baca Juga: Dewi PDIP Terang-terangan Senggol Ustad Somad: Ustad yang Munafik, Masih Doyan Duniawi
Dengan apa yang diterima Megawati, Jamiluddin mewakili akademisi merasa tidak adil bila ada seseorang yang terkesan begitu mudahnya memperoleh jabatan profesor. "Moral akademisi bisa-bisa melorot melihat realitas tersebut," ungkapnya.
Lebih lanjut, Jamiluddin menambahkan bahwa kesan politis begitu kental dari pemberian jabatan profesor tersebut.
"Para akademisi makin kecewa karena melihat secara vulgar aspek akademis sudah berbaur dengan sisi politis," terang dia.
Dirinya juga meminta kepada menteri pendidikan untuk tidak terlibat dalam pemberian jabatan profesor.
"Pemberian jabatan profesor sudah saatnya diberikan kewenangan sepenuhnya kepada setiap perguruan tinggi yang menjadi kewenangan fakultas," tutur dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti