Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ferdinand Balas Jusuf Kalla, Pak JK Dengerin Yah! Jadi Kaya Itu Kerja Keras, Bukan Karena...

        Ferdinand Balas Jusuf Kalla, Pak JK Dengerin Yah! Jadi Kaya Itu Kerja Keras, Bukan Karena... Kredit Foto: Instagram/ferdinand_hutahaean
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus Ferdinand Hutahaean menyindir pernyataan mantan Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) yang mengaitkan orang kaya dengan agama yang mereka peluk.

        Ia menilai pernyataan JK tersebut sangat tidak tepat. Sebab, menurut Ferdinand, orang menjadi kaya bukan karena agamanya, melainkan mereka telah bekerja keras dan ulet. 

        Baca Juga: JK Dukung Anies Baswedan Nyapres di 2024, Ferdinand Bongkar Hubungan Keduanya...

        “Menjadi kaya itu bukan karena agamanya, tapi karena kerja keras, ulet dan niatnya. Kalau pemalas, apapun agamanya pasti miskin. Jadi komentar pak JK yang menghubungkan agama dengan kemiskinan atau kekayaan ini tidak tepat,” cuitnya, dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Rabu (16/6/2021).

        Lanjutnya, ia pun menilai jika pernyataan Jusuf Kalla terkait kekayaan dan agama tersebut cenderung provokatif agar umat saling membenci.  Baca Juga: Mas Anies, Mas AHY yang Legowo! Milenial Tanah Air Nggak Pilih Anda, Dihatinya Cuma Mas Ganjar

        “Cenderung provokatif untuk saling membenci,” ungkap dia, yang juga menggungah berita  dengan judul, "JK Nilai Ekonomi Umat Pincang: 10 Orang Kaya, 1 Muslim".

        Diketahui sebelumnya, Jusuf Kalla menilai ekonomi umat Islam pincang.

        Baca Juga: Ridwan Kamil-Anies Baswedan Santai Berdua, Ferdinand Meradang: Lihat Gaya Mereka...

        Karena itu, Mantan Wakil Presiden RI ini mencontohkan dari 10 orang kaya, hanya satu di antara mereka yang muslim.

        Baca Juga: Rizal Ramli Terang-terangan, Ngomong Blak-blakan Tanpa Ngerem: Dana Haji Tunai Tersisa Cuma..

        “Dari sisi ekonomi apabila ada 10 orang kaya, maka paling tinggi 1 orang muslim. Tapi apabila 100 orang miskin, setidaknya 90 umat yang miskin. Jadi pincang keadaan ekonomi kita,” ujarnya di hadapan Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara silaturahmi yang digelar Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Senin (14/6).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: