Baru Kali Ini Denny Siregar Nggak Belain Presiden Jokowi, Ternyata Oh Ternyata Karena...
Pegiat media sosial, Denny Siregar, baru kali ini terlihat tidak memberikan pembelaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal tersebut terkait wacana untuk mendorong Presiden Jokowi maju kembali sebagai calon presiden untuk ketiga kalinya.
Kali ini Denny mengaku tidak setuju dengan alasan kelompok Jokpro (Jokowi-Prabowo) tersebut yakni untuk mengantisipasi polarisasi.
"Gagasan untuk sandingkan @jokowi dan @prabowo di 2024, bilangnya supaya tidak ada polarisasi di Pilpres nanti. Catat. Beda pilihan presiden itu wajar," cuitnya dalam akun Twitter pribadi seperti dilihat di Jakarta, Senin (21/6/2021).
Baca Juga: Duh! Belum Ada Tuh Tokoh yang Bisa Menandingi Jokowi
Menurut dia, justru politik identitas dalam ajang-ajang pemilihan umum yang harus dilawan. Bahkan, dirinya juga melawan kelompok yang mencoba memanfaatkan sistem tersebut.
"Yang masalah bukan itu (polarisasi), tapi ada yang mainkan politik identitas. Itu yang harus dilawan. Saya menolak ide @jokowi 3 periode!" tegasnya.
Ia pun kemudian memberikan contoh seperti Presiden Afrika Selatan, yakni Nelson Mandela yang bahkan menolak dicalonkan jadi presiden kedua kalinya.
"Nelson Mandela menolak untuk dicalonkan menjadi Presiden di periode kedua. Katanya: biarlah ada regenerasi kepemimpinan. Saya mengawal Afrika Selatan, bukan ingin menguasainya," ungkapnya.
Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka
Baca Juga: Ahli Virologi dan Molekuler Biologi: Semua Vaksin Covid-19 Aman dan Sudah Diuji
Baca Juga: Masa Gerindra, PKS dan Demokrat Berdiri Dibarisan Depan Tolak Jokowi Nyapres di 2024
Menurut Denny, sikap Nelson yang lebih memilih untuk memberikan kesempatan kepada generasi muda dalam melanjutkan kepemimpinan di Afrika Selatan patut ditiru oleh setiap pemimpin di Indonesia.
"Dia meninggal dengan nama harum karena tidak haus kekuasaan. Dan sampai sekarang ia dikenang," tukasnya.
Sebelumnya, acara syukuran Kantor Sekretariat Nasional Komunitas Jok-Pro 2024 di Jakarta, Sabtu (19/6/2021) ramai menjadi perbincangan di dunia maya karena dianggap melanggar konstitusi. Komunitas Jokpro dibentuk atas dasar dukungan terhadap Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka
Baca Juga: Ahli Virologi dan Molekuler Biologi: Semua Vaksin Covid-19 Aman dan Sudah Diuji
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil