Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jelang Idul Adha, Pengapalan Hewan Kurban Meningkat

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementrian Pertanian (Kementan) menyampaikan arus lalu lintas ternak meningkat menjelang Idul Adha. Untuk itu Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementan melalui unit kerjanya di pelabuhan memperketat pemeriksaan fisik hewan.

        Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang menyampaikan bahwa arus lalu lintas hewan ternak dari wilayah sentra diseluruh tanah air menunjukan tren meningkat.

        Baca Juga: Mendag Pastikan Stok dan Harga Pangan Stabil Jelang Idul Adha

        "Selain dari NTT, hewan ternak dari Bali dan Madura juga diminati,”Kata Bambang di Jakarta pada beberapa waktu lalu. Adapun Barantan, kata Bambang akan meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan demi menjamin kesehatan hewan kurban.

        “Kami akan melakukan peningkatan pengawasan agar kesehatan dan keamanan ternak ini dapat terjamin," ucapnya. Barantan melalui unit kerjanya di Karantina Pertanian Tanjung Priok mencatat adanya peningkatan lalu lintas hewan ternak asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masuk melalui wilayah kerjanya jelang perayaan Iduladha.

        Dari data pada sistem perkarantinaan, IQFAST tercatat selama bulan Mei-Juni 2021 sebanyak 30 kali pengiriman dengan total 3.250 ekor sapi. Jumlah ini telah mencapai 80% volume pengiriman pada 2020 lalu yakni 4.027 ekor dengan total 39 kali pengiriman.

        "Masih ada 1 bulan jelang Iduladha, dan permohonan pemeriksaan karantina yang sudah kami terima secara online juga terus masuk," kata Kepala Karantina Pertanian Tanjung Priok, Hasrul.

        Menurut Hasrul, hewan ternak berupa sapi ini diangkut dari wilayah sentra di NTT menggunakan kapal khusus ternak, KM Camara Nusantara II. Dengan kapal yang memang didesain khusus berdasar dan berprinsip pada kesehatan dan kesejahteraan hewan atau animal welfare ini dapat meminimalisir berbagai risiko seperti stres atau bahkan mati.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: