Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu Fake News?

        Apa Itu Fake News? Kredit Foto: Kemenkominfo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Media sosial adalah bagian yang hampir tak terhindarkan dari masyarakat zaman ini, tetapi dapatkah itu menjadi sumber berita tepercaya? Jawabannya adalah tidak selalu. Berikut adalah penjelasan mengenai apa itu fake news yang beredar di media sosial, sejak kapan mulai marak terjadi, dan bagaimana cara mendapatkan informasi yang akurat.

        Jadi, Apa Itu Fake News?

        Ada dua jenis berita palsu:

        Pertama, cerita yang tidak benar. Ini sepenuhnya merupakan cerita yang dibuat untuk membuat orang percaya sesuatu yang salah, untuk membeli produk tertentu, atau untuk mengunjungi situs web tertentu.

        Kedua, cerita yang memiliki beberapa kebenaran, tetapi tidak 100 persen akurat. Misalnya, seorang jurnalis mengutip hanya sebagian dari apa yang dikatakan politisi, memberikan kesan yang salah tentang maknanya. Sekali lagi, ini bisa disengaja, untuk meyakinkan pembaca tentang sudut pandang tertentu, atau bisa juga karena kesalahan yang tidak disengaja. Cara ini dengan cepat menarik audiens, bahkan dapat mengakar sebagai "urban legend".

        Sejak Kapan Marak Beredarnya Informasi Palsu?

        Informasi palsu bukanlah hal baru karena telah menjadi topik yang hangat sejak tahun 2017. Secara tradisional, kita harus mendapat berita dari sumber tepercaya, jurnalis, dan outlet media yang diwajibkan untuk mengikuti kode etik yang ketat. Namun, internet telah memungkinkan cara baru untuk memublikasikan, berbagi, dan mengonsumsi informasi dan berita dengan sedikit regulasi atau standar editorial.

        Saat ini, banyak orang mendapatkan berita dari situs atau jaringan media sosial, dan sering kali sulit untuk mengatakan apakah berita itu kredibel atau tidak. Informasi yang berlebihan dan kurangnya pemahaman umum tentang cara kerja internet oleh orang-orang juga berkontribusi pada peningkatan berita palsu atau cerita bohong. Situs media sosial dapat memainkan peran besar dalam meningkatkan jangkauan jenis berita ini.

        Dari Mana Fake News Berasal?

        Berita palsu memang bukanlah hal baru. Namun, yang baru adalah betapa mudahnya berbagi informasi–baik yang benar maupun yang salah-dalam skala besar.

        Platform media sosial memungkinkan hampir semua orang untuk memublikasikan pemikiran mereka atau berbagi cerita kepada dunia luas. Masalahnya, kebanyakan orang tidak memeriksa sumber materi yang mereka lihat secara online sebelum mereka membagikannya sehingga dapat menyebabkan berita palsu menyebar dengan cepat atau bahkan "menjadi viral".

        Pada saat yang bersamaan, makin sulit untuk mengidentifikasi sumber asli berita sehingga mempersulit untuk menilai keakuratannya. Namun, tidak semua berita palsu ditemukan secara online. Rekan kerja yang bergosip atau saat menelusuri publikasi cetak yang lalai dalam memeriksa fakta, misalnya, juga patut disalahkan karena menyebarkan informasi yang tidak benar, meskipun secara tidak sengaja.

        Gunakan Kekuatan Media Sosial

        Memerangi berita palsu di media sosial bisa dimulai dari sesama pengguna yang saling mem-posting dan platform itu sendiri. Platform media sosial menghasilkan uang dengan menjual data pengguna ke perusahaan iklan, itulah sebabnya Anda akan sering melihat iklan yang disesuaikan dengan minat atau riwayat pencarian Anda.

        Hal ini penting untuk diketahui konteksnya. Anda harus menyadari bahwa berita yang Anda lihat di feeds media sosial telah difilter berdasarkan data yang dikumpulkan sebelumnya. Jika Anda mewakili bisnis menggunakan media sosial sebagai platform pemasaran, penting untuk menjaga postingan agar tetap konsisten dengan brand Anda, dan berbagi hal-hal di timeline Anda yang bisa membangun hubungan dengan pelanggan, atau menampilkan konten yang berkualitas.

        Berita bohong di media sosial mungkin tidak bisa kita hindari. Namun, Anda bisa membantu menghentikan penyebaran dengan berpikir kritis. Pertahankan tingkat keingintahuan yang sehat untuk apa yang Anda baca di feeds media sosial, pahami bagaimana platform media sosial menyeleksi apa yang Anda lihat, dan sering menggunakan sifat-sifat jurnalisme. Media sosial adalah alat yang ampuh, baik untuk bisnis maupun individu, ketika digunakan dengan niat dan pertimbangan yang tepat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: