Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pejabat JPMorgan Sebut Banyak Kliennya Ingin Investasi Bitcoin

        Pejabat JPMorgan Sebut Banyak Kliennya Ingin Investasi Bitcoin Kredit Foto: Unsplash/Andre Francois Mckenzie
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        JPMorgan menganggap penting untuk memenuhi permintaan investasi cryptocurrency, menurut seorang eksekutif manajemen kekayaan senior.

        Sejumlah besar klien JPMorgan melihat mata uang digital seperti Bitcoin sebagai kelas aset, kata direktur manajemen aset dan kekayaan perusahaan, Mary Callahan Erdoes. Erdoes menekankan bahwa bank akan terus menyediakan layanan kripto untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.

        Baca Juga: Kabar Gembira untuk Pencinta Kripto, Elon Musk Ungkap Tesla Akan Kembali Menerima Bitcoin!

        "Banyak klien kami berkata, 'Itu adalah kelas aset dan saya ingin berinvestasi,' dan tugas kami adalah membantu mereka menempatkan uang mereka di tempat yang ingin mereka investasikan," katanya dikutip dari Cointelegraph, Kamis (22/7/2021).

        Erdoes mengatakan bahwa perdebatan tentang apakah cryptocurrency merupakan kelas aset masih berlangsung karena banyak ahli khawatir tentang volatilitas pasar yang ekstrem.

        "Ini hal yang sangat pribadi. Kami tidak memiliki Bitcoin sebagai kelas aset," kata Erdoes, menambahkan bahwa masih harus dilihat apakah cryptocurrency adalah penyimpan nilai. "Volatilitas yang Anda lihat hari ini harus dimainkan dengan sendirinya," pungkasnya.

        Salah satu lembaga perbankan investasi terbesar di Amerika Serikat, JPMorgan, dikenal dengan sikapnya yang agak beragam terhadap kripto, dengan CEO Jamie Dimon menyebut Bitcoin sebagai "penipuan" pada tahun 2017.

        Sejak saat itu, perusahaan tersebut telah melunakkan pendiriannya terhadap industri, dilaporkan bersiap untuk meluncurkan dana Bitcoin yang dikelola secara aktif serta meluncurkan instrumen utang dengan paparan langsung ke sekeranjang perusahaan yang berfokus pada kripto.

        Analis JPMorgan telah memantau pasar kripto dengan cermat, dengan pakar kripto Nikolaos Panigirtzoglou memperkirakan bahwa Bitcoin akan mencapai US$145.000 sebagai "target teoretis" jangka panjangnya.

        Pada akhir Juni, JPMorgan mengatakan bahwa investor institusional memiliki sedikit selera untuk membeli penurunan, dengan ahli strategi mengulangi bahwa Bitcoin akan diperdagangkan antara US$23.000 dan US$35.000 dalam jangka menengah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: