Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemarin Bilang Turunkan Pandemi atau Turunkan Presiden, Terkuak Bulunya Rocky Gerung, Demokrat...

        Kemarin Bilang Turunkan Pandemi atau Turunkan Presiden, Terkuak Bulunya Rocky Gerung, Demokrat... Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat media sosial Denny Siregar menyoroti pemberitaan soal Pengamat politik Rocky Gerung yang tengah memakai jaket Partai Demokrat beberapa waktu lalu.

        Denny pun menuliskan cuitan sindiran kepada Rocky Gerung di akun Twitternya. Menurut Denny, Rocky telah menampakkan keasliannya.

        “Nahh gini biar jelas bulunya,” cuitnya, seperti dilihat, Rabu (28/7/2021). Baca Juga: Makan di Tempat Maksimal 20 Menit, Pak Jokowi, Ditanya Bang Denny Nih, Ini Mau Makan atau Ujian?

        Sementara itu, Denny juga turut mengunggah berita soal penampakan Rocky Gerung yang mengenakan jaket Demokrat.

        Dilansir Terkini.id, Rocky gerung pada saat itu memang menghadiri acara kampanye dari Partai Demokrat.

        Rocky pun meminta jaket dari partai tersebut dan langsung memakainya. Baca Juga: Yang Diposting UAS Sakit Hingga Tulis Wasiat, Kirain Denny Doain Ustad Somad, Tahunya Enggak

        Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memanggil Rocky yang disebut oleh Demokrat sebagai seorang filsuf.

        Rocky pun menganggap bahwa Demokrat merupakan sebuah partai yang bekerja berdasarkan gagasan.

        Sebelumnya, Rocky Gerung ikut melontarkan desakan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mudur dari jabatannya seperti yang digaungkan netizen akhir-akhir ini.

        Menurut dia, hal tersebut telrihat dalam situasi Covid-19 ini. Yakni, pilihanannya hanya dua, turunkan pandemi atau turunkan Presiden. 

        Hal ini ia katakan dalam video wawancara berjudul ‘Netizen Serukan Jokowi Mundur! Buzzer Menolak Menyerah’ di kanal Youtubenya, Minggu (10/7/2021).

        Mulanya, pewawancara Hersubeno Arief, menyinggung soal tagar ‘Bapak Presiden Menyerahlah’ dan juga ‘Jokowi Atasi Pandemi’. 

        Karena itu, ia mengatakana bahwa tagar 'Jokowi Atasi Pandemi' adalah tanda bahwa buzzer mulai bergerak kembali.

        Terkait itu, Rocky pun menjawab bahwa sejuta buzzer itu langsung lenyap hanya dengan satu istilah dari dr. Pandu, yaitu ‘herd stulidity’.

        Rocky pun mengaku sepakat dengan istilah dari Pandu dengan mengatakan bahwa buzzer seabgai bentuk herd stupidity.

        “Kita nggak pernah mampu untuk menemukan, sebetulnya, cara baik dati istana. Ngapain istana ngerahin buzzer lagi?” kata dia.

        “Kan Covid itu nggak takut pada buzzer. Covid takut pada konstruksi berpikir yang masuk akal. Buzzer kan nggak punya akal,” tambahnya.

        Menurutnya, buzzer terus-menerus meniru dan meluaskan sesuatu yang tidak berguna.

        “Karena bagi Covid, cuma dua, turunkan pandemi atau turunkan Presiden. Kan cuma itu intinya,” ujarnya.

        Menurut dia, seruan turunkan Presiden, adalah kemarahan publik terhadap kebijakan yang dinilai tidak mampu mengendalikan penambahan angka kematian.

        “Kan itu soalnya, tu. Atau dengan cara lain ya turunkan pandemi. Bagaimana caranya? Ya lockdown,” ucap dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: