Sistem PJJ Tak Ramah bagi Daerah, Seorang Murid di Mojokerto Tak Pernah Sekolah karena Terkendala HP
Seorang murid SMP di Mojokerto tidak pernah menghadiri kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring sejak ajaran tahun baru dimulai. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Kota Mojokerto, Rejo, dalam webinar FJPI bertajuk PJJ vs PTM pada Sabtu, 31 Juli 2021.
"PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) kan sudah selesai, sekolah ini sudah jalan 2 minggu, tapi ada satu anak yang belum pernah sama sekali ikut kelas daring. Guru sama wali kelasnya saja sampai tidak tahu anaknya, cuma tahu namanya," kata Rejo.
Setelah ditelusuri, Rejo mengungkapkan alasan anak tersebut tidak mengikuti KBM ialah lantaran tidak memiliki telepon genggam yang memadai. Rejo mengatakan pihaknya berencana akan mengunjungi anak tersebut serta mencarikan solusinya.
Baca Juga: Kemendikbudristek Sebut PJJ Timbulkan Kesenjangan: Hanya 30% yang Bisa Ikuti PJJ Interaktif
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari meminta para guru untuk bersabar dalam menjalani PJJ. Menurut Ika, dalam uji coba PTM terbatas sebelumnya, tidak ada dampak signifikan terhadap munculnya kasus, baik pada anak-anak maupun guru di sekolah.
"Alhamdulillah sejauh ini berjalan lancar. Alhamdulillah selama PTM tidak ada dampak munculnya kasus baik pada anak-anak maupun pada guru di sekolah," jelasnya.
Akan tetapi, pelaksanaan PTM terbatas pada tahun ajaran kali ini harus ditunda akibat diterapkannya PPKM Darurat yang dilanjutkan PPKM Level 4. Namun, ia menyampaikan ada kemungkinan akan segera kembali menerapkan PTM terbatas di wilayahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: