Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ikut menyoroti pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang menyebut kehidupan di Sumatera Barat saat ini berbeda.
Karena itu, ia menilai pernyataan Mega tersebut terlihat ada perbedaan ideologis. Baca Juga: Tiba-tiba Rocky Gerung Bilang Jokowi Politikus Lihai Bermanuver, Sebut-sebut Nama Megawati dan Puan
"Pernyataan Ketum PDIP dan sebelumnya Puan soal Sumbar menegaskan ada perbedaan ideologis antara PDIP sebagai partai penguasa saat ini dengan Sumbar," katanya kepada wartawan, Jumat (13/8/2021).
Lanjutnya, ia mengatakan bahwa pandangan Megawati bisa berpengaruh terhadap PDIP di Sumbar.
"Sumbar terkesan dituding sebagai wilayah yang eksklusif, suasana batinnya dinilai selalu berbeda dengan pemerintah. Tak heran jika setiap politik elektoral jagoan PDIP di sana keok. Sumbar ini jadi 'kuburannya' PDIP," ujarnya. Baca Juga: Komplain Megawati untuk Kabinet Jokowi: Ada Menteri yang Mengedepankan Ego, Siapa dia?
Sementara itu, diketahui PDIP tidak begitu berjaya di Sumbar semenjak Pemilu tahun 1999 hingga saat ini. Bahkan, meski jadi partai pemenang Pemilu di tahun 1999, PDIP hanya mendapat 2 kursi DPR dari Sumbar dan di Pemilu 2004, PDIP tidak memiliki satu kursi pun dari Sumbar.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku kondisi masyarakat Sumbar saat ini sangat berbeda dengan yang dulu, terutama soal semangat gotong royong.
Bahkan Megawati sempat bingung ketika dahulu dirinya dan Puan Maharani sempat mengalami perundungan. Hal ini dikarenakan Puan mengeluarkan pernyataan yang berpolemik terkait Sumatera Barat pada Pilkada 2020 lalu.
"Suatu waktu, saya, Mbak Puan di-bully, saya sampai bingung. Kenapa saya di-bully?" kata Mega dalam Webinar Bung Hatta Inspirasi Kemandirian Bangsa di kanal Youtube Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDIP, Kamis (12/8/2021).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil