Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ada Usul Rizieq Shihab Ditaruh di Afganistan Jadi Dubes RI untuk Pemerintahan Taliban, Cocok?

        Ada Usul Rizieq Shihab Ditaruh di Afganistan Jadi Dubes RI untuk Pemerintahan Taliban, Cocok? Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Taliban berhasil mengkudeta Pemerintahan Ashraf Ghani yang didukung Amerika Serikat di Afghanistan. Dengan demikian, negeri yang landa perang tak berkesudahan itu bakal dipimpin pemerintahan Taliban.

        Baru-baru ini muncul usulan agar mantan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab didorong untuk mengisi jabatan sebagai Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk pemerintahan Taliban di Afghanistan.

        Usulan ini disampaikan oleh Guru besar Universitas Indonesia (UI), Profesor Ronnie H Rusli. Menurut dia, secara akademik Rizieq Shihab cocok menjabat sebagai Dubes RI untuk Afghanistan di pemerintahan Taliban ini.

        Baca Juga: Tokoh Papua Bilang HRS Korban Kezaliman Jokowi, Eh Pas Rizieq Dipenjara Era SBY Diem-Diem Bae..

        Habib Rizieq, kata Ronnie, secara akademik lancar dalam berbahas Arab sebagaimana bahasa yang digunakan oleh para pemimpin Taliban. Hal ini disampaikan Ronnie dalam akun Twitternya.

        "Lebih cocok HRS setelah bebas jadi Dubes RI di Pemerintahan Taliban di Afghanistan menurut pendapat secara akademis karena lancar berbahasa Arab sama persis dengan bahasa yang digunakan di Qatar tempat pemimpin Taliban berada selama pendudukan Amerika di Afghanistan," tulis Ronnie, dikutip dari Hops.id, jejaring media suara.com, Selasa (17/08/2021).

        Di sisi lain, kini Taliban telah membuka diri dengan komunitas dunia internasional. Beberapa waktu silam bahkan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pernah menjadi juru runding antara Pemerintahan Ghani dengan Taliban.

        JK juga berharap agar Taliban bisa bersikap jauh lebih baik dari sebelumnya. Dia menjelaskan, Taliban akan jauh lebih moderat dibanding dengan beberapa dekade silam. Makanya Jusuf Kalla optimis, Afghanistan tidak akan jatuh dalam pertumpahan daran dan perang saudara.

        Pria yang akrab dipanggil ‘JK’ ini pun bakal mengapresiasi apabila kekuasaan bisa berpindah secara damai tanpa adanya korban. "Saya harapkan Taliban tidak seperti yang dulu, saya apresiasi transfer kekuasaannya secara damai," kata JK, Senin (16/08/2021).

        "Baik Taliban maupun pemerintah Afghanistan sama-sama meyakini bahwa mereka bersaudara dan tidak akan memerangi negara yang sudah ditinggalkan oleh Amerika Serikat," katanya.

        Lebih lanjut Jusuf Kalla mengimbau kepada pemerintah Afghanistan nantinya agar tetap bersifat terbuka dengan negara-negara lain dan menjalin kerja sama ekonomi.

        Terlebih, pihaknya sudah menyampaikan tidak akan mengusik kantor-kantor kedutaan besar negara asing di Afghanistan, apalagi Kedubes RI. JK menambahkan kini dunia menantikan masa depan Afghanistan setelah Taliban berkuasa.

        Dia lantas mengklaim Indonesia punya peran penting di Afghanistan dalam menjajaki perdamaian kemarin, sehingga pemerintah RI juga harus mendukung upaya damai sekarang saat Taliban memimpin Afghanistan, pasca penarikan tentara asing akhir bulan agustus ini.

        "Saya harapkan Afghanistan terbuka dengan kerja sama dengan negara-negara lain yang tidak punya kepentingan politik, tetapi kerja sama perekonomian," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: