INDEF Nilai Perbaikan Data Bantuan Sosial Jadi Kunci untuk Tingkatkan Konsumsi Masyarakat
Ekonom senior Institute for Development Economics and Finance (INDEF) Aviliani menilai, perbaikan data penduduk dalam program bantuan sosial oleh pemerintah menjadi kunci penting untuk meningkatkan konsumsi masyarakat.
Pasalnya, ketentuan penerima program bantuan yang ditetapkan oleh pemerintah belum mampu menjangkau masyarakat kelas bawah secara merata.
Baca Juga: Dengerin Nih Pernyataan Terbaru Mas Anies, Gak Ada Lagi Data-Data Bansos Ganda, Sudah Beres!
"Pemerintah meningkatkan pemberitan BLT (bantuan langsung tunai) kepada [karyawan] PHK Rp5 juta. Nah problemnya, yang kena itu hanya yang memiliki BPJS, sedangkan BPJS hanya dimiliki oleh kebanyakan yang sektor formal. Jadi, banyak sektor informal yang tidak ter-detect dalam kelas miskin dan kelas PHK," kata Aviliani dalam webinar Bappenas RI, Jumat (20/8/2021).
Padahal, sekitar 40% masyarakat Indonesia merupakan golongan kelas bawah. Angka tersebut mendominasi jumlah populasi masyarakat Indonesia. Namun, kontribusi konsumsi masyarakat dari golongan tersebut hanya sebesar 17%.
"Ini yang menjadi kendala kenapa belanja [masyarakat] tidak cepat, khususnya belanja sosial, karena persoalan masalah data," ujar Aviliani.
Untuk itu, iya meyakini perbaikan data penduduk dapat memengaruhi tingkat konsumsi kelas bawah dan menengah. Dengan demikian, tingkat pengeluaran masyarakat bisa lebih terjaga, terutama di tengah kondisi pandemi seperti saat ini. Sebab, konsumsi masyarakat merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
"Ini menjadi penting untuk masyarakat. Di negara mana pun, ini [bantuan sosial untuk masyarakat] jadi hal yang utama ketika kondisi seperti sekarang," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum