Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Elektabilitas Partai Bu Mega Meroket, Eh Rizal Ramli Teriak: Survei Bayaran, Abal-Abal, Cuma Nipu!

        Elektabilitas Partai Bu Mega Meroket, Eh Rizal Ramli Teriak: Survei Bayaran, Abal-Abal, Cuma Nipu! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ekonom senior Rizal Ramli ikut merspons hasil survei politik baru-baru ini. Ia tampak tidak percaya dengan hasil survei tersebut, dan menyatakan banyak lembaga survei yang berbayar, dan dengan sengaja memenangkan sosok agar elektabilitasnya mentereng.

        Diketahui, belum lama ini Charta Politika Indonesia (CPI) membeberkan partai politik (parpol) dengan nilai elektoral tertinggi di Tanah Air. Baca Juga: Blak-blakan Tanpa Ampun! Rizal Ramli Bongkar Lembaga Survei Abal-Abal, Kerjanya Cuma Nipu Rakyat!

        Tercatat, partai pimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, PDIP berada di peringkat pertama dengan 22,8 persen, dan Partai Gerindra di urutan kkedua dengan selisih 5,3 persen. Baca Juga: Geger Megawati Marah Saat Jokowi Lepas Baju PDIP, Cek Faktanya...

        Banyak PollingRP dan SurveyRP, polling-polling dan survei-survei bayaran,” cuitnya, dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Senin (23/8/2021).

        Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan banyak para pelaku survei yang justru menyesuaikan pollingnya berdasarkan permintaan orang yang membayarnya.

        “Mereka lakukan polling abal-abal untuk menipu rakyat tapi memuaskan pembayar. Mereka sebetulnya adalah pembajak demokrasi,” tegasnya.

        Lanjutnya, ia juga mengatakan pertumbuhan ekonomi hingga 77,07 persen merupakan usaha dari para pendengung atau buzzer.

        “Mereka selalu membandingkan dengan yang terendah (Low Base Effect), sehingga kelihatan berprestasi,” tuturnya.

        “Buat rakyat mah ekonomi masih nyungsep! Bagaimana perasaan rakyat yang keluarganya meninggal atau kena Covid-19, tidak bisa kerja, dan susah mencari makan,” katanya.

        Karena itu, dirinya merasa heran dengan pejabat yang mengatakan bahwa saat ini Indonesia sedang baik-baik saja.

        Padahal, rakyat kecil masih tergolong kesulitan dalam ekonomi.

        “Kok ekonomi rakyat masih nyungsep ? Efek kenaikan harga ekspor sawit & batubara dll sama rakyat mah kecil. Konsumsi dan daya beli rakyat masih jeblok!” tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: