Princeton Digital Group Umumkan Pusat Data dengan Investasi senilai 150 Juta Dolar AS di Indonesia
Perusahaan penyedia layanan teknologi pusat data terkemuka di Asia yang berbasis di Singapura, Princeton Digital Group (PDG) mengumumkan rencana pembangunan fasilitas pusat data baru (greenfield) di Jakarta, Indonesia.
Pembangunan ini merupakan salah satu rencana PDG dalam meningkatkan jumlah infrastruktur pusat data demi melayani para pelanggannya untuk mendukung kebutuhan ekonomi digital Indonesia yang sedang berkembang pesat saat ini.
Baca Juga: Autodesk Dorong transformasi Digital dan Perkuat keamanan siber di sektor konstruksi Indonesia
Dengan memiliki 19 pusat data yang tersebar di lima negara, PDG terus memperkuat bisnisnya dalam waktu kurang dari empat tahun, sejak pertama kali berdiri. PDG juga baru saja melakukan investasi sebesar 1 triliun dolar AS dalam pembukaan kampus pusat data unggulan 100 MW di Jepang.
Infrastruktur pusat data baru yang berkapasitas 22MW ini diberi nama Jakarta Cibitung 2 (JC2), saat ini dibangun di lokasi yang sama dengan pusat data PDG JC1, dengan luas lahan sebesar 19.550 m2 . Dengan adanya penambahan kapasitas pusat data hingga 35MW ini diharapkan dapat melayani kebutuhan perusahaan penyedia cloud, perusahaan penyedia internet, dan perusahaan lainnya yang membutuhkan pusat data yang mengedepankan fleksibilitas untuk peningkatan kapasitas, konektivitas, dan keandalan yang sangat baik.
Sejalan dengan perkembangan ekonomi digital, tingkat penggunaan layanan teknologi berbasis cloud pada sektor konsumen, bisnis, dan pemerintah di wilayah Jabodetabek juga mengalami peningkatan. Hal ini juga disebabkan oleh fakta Indonesia menjadi hotspot bagi startup di Indonesia yang diketahui sebagai jumlah pertumbuhan startup paling cepat di Asia Tenggara.
“Kawasan Asia Pasifik akan menjadi pusat data terbesar di dunia dan hal ini yang menjadi dasar visi kami untuk menjadi pemimpin bisnis di wilayah ini,” ujar Rangu Salgame, Chairman dan CEO PDG.
“Selama empat tahun terakhir, melalui tiga strategi kami yaitu akuisisi bisnis, pengambilalihan dan peningkatan, dan pembangunan pusat data baru (greenfield), kami terus membangun portofolio pusat data yang massive dan sudah tersebar di seluruh pasar utama Asia – Tiongkok, Singapura, Indonesia, India, dan Jepang, PDG telah menjadi mitra pilihan bagi para hyperscaler di berbagai negara. Pertumbuhan PDG di Indonesia merupakan bukti kemampuan kami berkembang secara pesat di pasar yang penting bagi para mitra bisnis kami,” ujarnya.
Managing Director PDG Indonesia, Stephanus Tumbelaka turut menambahkan, “Jakarta adalah pasar yang menarik, dengan Cibitung sebagai cluster cloud unggulan di kawasan ini. Pembangunan lebih lanjut yang kami lakukan merupakan bukti posisi PDG yang signifikan di Indonesia. Didukung dengan pertumbuhan ekonomi yang massive dan digitalisasi yang terjadi secara pesat, baik oleh pemerintah maupun swasta, kondisi pasar ini merupakan bagian yang sangat penting dari strategi PDG.”
Merujuk pada riset Structure Research, pasar pusat data kolokasi di Jakarta mengalami perkembangan dan diprediksi akan terus mengalami perkembangan pada tingkat CAGR lima tahun sebesar 23,7 persen hingga 2025, sehingga menjadikan Jakarta sebagai pasar hyperscale dalam waktu cepat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: