Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pembangunan Proyek KPBU Satelit Multifungsi Satria Dimulai, Ditarget Beroperasi 2023

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Peletakan batu pertama proyek infrastruktur Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha Satelit Multifungsi Pemerintah (Proyek KPBU SATRIA), akan segera dimulai dan ditargetkan beroperasi pada akhir 2023 mendatang.

        Sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) proyek KPBU SATRIA, menjadi salah satu bentuk upaya dari Kemenkominfo dalam menuntaskan konektivitas pada layanan publik pemerintahan di seluruh wilayah Indonesia khususnya di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) serta perbatasan. 

        Proyek KPBU SATRIA akan menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) dan memiliki kapasitas sebesar 150 Gbps yang direncakanan akan melayani kurang lebih 150.000 lokasi layanan publik yang terdiri atas sarana Pendidikan, fasilitas kesehatan, pemerintah daerah, administrasi pertahanan dan keamanan di seluruh wilayah Indonesia.

        Saat ini proyek KPBU SATRIA telah memasuki tahapan konstruksi dan ditargetkan peluncuran dapat dilaksanakan pada kuartal ke II 2023 serta diharapkan pada kuartal keempat 2023 sudah dapat beroperasi.

        Menteri Kemenkominfo, Johnny G. Plate, dalam sambutannya pada Ground Breaking Ceremony Stasiun Bumi Proyek KPBU Satelit Multifungsi Pemerintah, di Cikarang baru-baru ini menyatakan, langkah tersebut juga menunjukkan bahwa terlepas dari situasi pandemi, upaya-upaya percepatan transformasi digital terus diwujudkan demi menghadirkan konektivitas digital di seluruh pelosok Nusantara.

        Pemerintah juga dapat melakukan manajemen jaringan agar sesuai dengan standar kestabilan layanan serta menjadi sarana komunikasi data antara Satelit SATRIA dengan bumi. 

        “Teknologi satelit ini adalah sebagai solusi telekomunikasi dalam usaha bersama untuk memperkecil kesenjangan akses broadband internet untuk menjembatani digital divide,” jelas Johnny.

        Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono dalam sambutannya menyatakan bahwa Pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur digital yang menjadi fondasi kuat untuk kehidupan masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini, salah satunya dari keberadaan proyek KPBU SATRIA yang diharapkan mampu mendorong pemerataan akses dan kegiatan untuk masyarakat.

        Sampai saat ini pemerintah terus membangun infrastruktur sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam mengoptimalkan pembangunan percepatan infrastruktur pada proyek PSN. 

        “Proyek SATRIA ini yang juga dapat dukungan penuh dari PT PII diharapkan dapat selesai tepat waktu dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat di masa pandemi ini,” jelas Susiwijono.

        Sementara, Direktur Utama PT PII, M. Wahid Sutopo menambahkan, bahwa Proyek SATRIA merupakan proyek KPBU pada sektor telekomunikasi yang keempat setelah Palapa Ring (Barat, Tengah dan Timur).

        Dengan adanya dukungan Penjaminan Pemerintah dari PT PII, proyek memperoleh kepercayaan investor swasta dan pembiayaan dari berbagai lembaga pembiayaan internasional yaitu HSBC, Santander, BPI France, Korean Development Bank (KDB), dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) sehingga proyek SATRIA ini dapat dibangun untuk meningkatkan penyediaan layanan internet ke lebih dari 150.000 titik pelayanan publik khususnya seperti sekolah, rumah sakit, dan pemerintahan di daerah terpencil.

        “Ini merupakan wujud komitmen dan dukungan PT PII melalui penjaminan tidak hanya meningkatkan minat dan keamanan investor dan pembiayaan swasta, namun melalui pemantauan aktif PT PII dan koordinasi dengan berbagai stakeholder untuk proyek dapat selesai tepat waktu sehingga manfaatnya segera dirasakan oleh masyarakat menutup kesenjangan digital khususnya di wilayah 3T dan perbatasan”, tambah Sutopo.

        Sebagai informasi, proyek ini direncanakan memiliki 11 stasiun bumi/Gateway di beberapa lokasi yang tersebar di Indonesia antara lain di Batam, Cikarang, Banjarmasin,Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika dan Jayapura. Kemudian, Cikarang menjadi lokasi untuk Stasiun Pusat Pengendali Satelit Primer, Network Operation Control & Gateway Proyek  KPBU SATRIA.

        Adapun Satelit Satria sendiri nantinya akan memiliki kapasitas 150Gbps yang menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) dengan frekuensi Ka-Band. Lewat Proyek SATRIA ini, akan tersedia akses internet broadband yang berkualitas sebagai solusi bagi masyarakat untuk mengakses informasi, pendidikan, kesehatan dan layanan pemerintahan pada masa pandemi COVID-19.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: