Membangun Brand Equity di Tengah Perkembangan Teknologi Digital
Di tengah gempuran pandemi covid-19 pemerintah terus mendorong pengembangan ekosistem digital untuk meningkatkan produktivitas masyarakat.
Digitalisasi bisnis yang masuk ke aplikasi perdagangan elektronik kini terus bertambah. Arto Soebiantoro, Founder and Owner GambaranBrand, dalam webinar branding hari ini mengungkapkan, di Indonesia saat ini ada 62 juta unit usaha yang bersiap untuk masuk ke ranah digital.
Caranya pun sangat mudah, hanya dengan membayar paling sedikit Rp15 ribu, sebuah brand sudah dapat berkomunikasi dengan pasar.
Ada berbagai platform media sosial yang dapat digunakan oleh pelaku brand dan bisnis, diantaranya instagram, facebook, dan youtube, dan lainnya. Di media sosial tersebut, setidaknya terdapat 62 juta pengguna instagram dan 170 juta pengguna facebook.
Di sisi lain, brand di Indonesia terus tumbuh, sebelum pandemi ada 120 ribu brand baru, dan di masa pandemi ada 30-40 ribu brand baru. Menariknya, brand kecil dapat berdiri sejajar dengan brand-brand besar.
Namun, di tengah perkembangan teknologi digital, semua brand berpikir teknologi digital menjadi satu-satunya solusi.
Padahal, menurut Arto, platform digital hanya tools untuk menyampaikan satu brand ke konsumennya. Sementara, konsumen dapat banyak informasi, cenderung akan menolak produk yang tidak penting atau tidak ada relevansi dengan kebutuhan konsumen.
“Kata kunci dari semua produk itu harus punya nilai plus. Dan ada hal yang menarik, yang berhubungan dengan kebiasaan masyarakat hari ini,” ujar Arto.
Bagaimana memanfaatkan platform media sosial, seperti dilakukan oleh Debellin, brand terkemuka yang menawarkan produk cookware dengan teknologi granite coating Greblon dari Jerman, yang memperkenalkan produknya dengan memanfaatkan berbagai platform sosial media, seperti instagram, facebook dan youtube untuk menyebarkan edukasi dan kesadaran pentingnya masakan rumah dan memilih alat masak yang tepat untuk menunjang kesehatan.
"Selain media sosial, kami juga memanfaatkan platform penjualan seperti Marketplace dan website Debellin.com masyarakat dapat mendapatkan produk Debellin dengan lebih cepat dan mudah,” ujarnya, Andrew Tanda, CEO Debellin.
Sementara itu, Entrasol dikanl sebagai produk susu untuk tulang, yang menyasar segmen dewasa dan lansia, memanfaatkan platform digital untuk melakukan webinar dan edukasi menarik soal Entrasol dan kehidupan jangka panjang.
Entrasol melakukan live Instagram untuk lebih bisa langsung memasuki pasar dan mendapatkan respon langsung dari konsumen.
"Salah satu kegiatan seperti mengajak masyarakat rutin berolahraga selama 30 menit per hari, untuk menjaga kesehatan dan imun di masa pandemi,” ujar Shintia Dewi, Brand Manager Entrasol.
Sementara, untuk mengukur brand-brand yang sukses membangun popularitas di ranah digital, TRAS N CO Indonesia sebagai perusahaan yang mendedikasikan pada penelitian dan perkembangan brand di Indonesia, telah merekam aktivitas digital di ranah internet dari waktu ke waktu.
Selanjutnya untuk mengakomodir perkembangan tersebut, TRAS N CO Indonesia bekerjasama dengan INFOBRAND.ID sebagai Indonesia number one brand media menghadirkan Indonesia Digital Popular Brand Award yang rutin digelar setiap tahun.
Penyelenggaraan Indonesia Digital Popular Brand Award 2021 Fase 3, merupakan hasil dari riset ke-23 yang dilakukan kepada 150 kategori produk dan lebih dari 1.000 brand teriset di Indonesia pada bulan Mei-Juli 2021.
Adapun parameter penilaian yang digunakan yakni, Search Engine Based, Social Media Based dan Website based.
Tri Raharjo, CEO TRAS N CO Indonesia dan penggagas Indonesia Digital Popular Brand Award 2021 menjelaskan, dari riset yang dilakukan TRAS N CO Indonesia bekerjasama dengan IMFocus Digimarketing Consultant Certified Google Partner, menemukan 10 kategori yang banyak di ulas di internet berdasarkan hasil riset digital popular brand index 2021-fase 3, yaitu; Creambath (9,2 juta), Sepatu Sport (7,6 juta), Setrika (7,1 juta), Keju (6,5 juta), Gadai (4,8 juta), Aplikasi Konsultasi Dokter (3,9 juta), Air Purifier (3,8 juta), Internet Berlangganan (3,6juta), Air Conditioner (3,5 juta), Bumbu Penyedap (3,4 juta).
“Selanjutnya untuk 10 kategori produk yang banyak dicari di internet berdasarkan hasil riset digital popular brand index 2021 - fase 3 adalah; Internet Berlangganan (575,6 ribu), TV Berlangganan (575,6 ribu), Jasa Pengiriman Uang Non Tunai (320,2 ribu), Obat Jerawat (312,1 ribu), Toko Donat (282,6 ribu), Vitamin C (251,9 ribu), Gadai (230,1 ribu), Sepeda Dewasa (219,4), Toko Buku (198 ribu), Air Minum Dalam Kemasan (181,7 ribu),” ungkap Tri Raharjo, yang dikenal sebagai peneliti dan pengamat brand di Indonesia.
Adapun brand-brand yang berhasil menjadi juara digital dan meraih penghargaan Indonesia Digital Popular Brand Award 2021 Fase 3 antara lain; Pacific (Sepeda Lipat dan Sepeda Dewasa), Debellin (Granite Fry Pan dan Granite Casserole), Tekiro (Hand Tools dan Kunci Gembok), Ryu (Power Tools), Prenagen (Susu Ibu Hamil), Sweety (Popok Bayi), Campina (Toko Es Krim), Entrasol (Susu Untuk Tulang), Natur E (Vitamin E), Milkita (Permen Susu), MyRepublic (Internet Berlangganan), BAF (Pembiayaan Fleet dan Pembiayaan Mesin Pertanian), Shop & Drive (Bengkel dan Aksesoris Mobil), Herborist (Minyak Zaitun Perawatan Tubuh dan Lulur Kecantikan), Cap Kapal (Garam Dapur), Good Day (Kopi Dalam Kemasan Siap Minum), Oxone, (Pisau Dapur, Panci Presto, Mixer, Juicer, dan Pemanggang Roti), Pegadaian dan Pegadaian Syariah (Gadai), Confidence (Adult Diapers), dan Mandiri Utama Finance (Pembiayaan Fleet).
"Selain brand-brand tersebut, masih banyak brand-brand lain yang berhasil menjadi pemenang dalam Indonesia Digital Popular Brand Award 2021 ini,” tutup Tri.(*)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: