Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pernyataan Letjen Dudung Bikin Geger, Waketum MUI Anwar Abbas Buka Suara

        Pernyataan Letjen Dudung Bikin Geger, Waketum MUI Anwar Abbas Buka Suara Kredit Foto: JPNN
        Warta Ekonomi -

        Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Waketum MUI) Anwar Abbas menyatakan bahwa merupakan sebuah kesesatan apabila seorang muslim menyatakan semua agama itu benar di mata Tuhan.

        Pria yang akrab disapa Buya Anwar menyampaikan hal itu setelah ramai pernyataan Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal (Letjen) TNI Dudung Abdurachman yang menyatakan semua agama benar di mata Tuhan.

        Anwar melihat maksud Dudung sebenarnya baik yaitu ingin menunjukkan sesama para pemeluk agama yang berbeda bisa hidup berdampingan dengan rukun dan damai dalam negara ini.

        Baca Juga: Cs-Nya Rizieq Shihab Blak-blakan Sentil Letjen Dudung, Menohok!

        Namun, lanjut Anwar Abbas, untuk mewujudkan cita-cita itu Letjen Dudung tidak harus menyatakan bahwa semua agama itu adalah sama di mata Tuhan.

        "Karena pernyataan tersebut jelas mengundang kontroversi dan pertanyaan yang mendasar, misalnya Tuhan agama mana yang menganggap semua agama itu sama di mata-Nya? Jadi dalam hal ini  Jenderal Dudung jelas telah salah dalam membuat kesimpulan karena beliau telah menyimpulkan sesuatu yang memang tidak sama," kata Anwar kepada JPNN.com, Kamis (16/9).

        Anwar juga mengingatkan Letjen Dudung bahwa setiap agama memiliki Tuhan, kitab, tempat suci, dan cara-cara ibadah masing-masing. Di mana implementasinya juga berbeda antara satu dengan lainnya.

        "Jadi untuk terciptanya kerukunan hidup yang baik di antara para pengikut agama-agama yang ada, yang harus kita lakukan bukanlah menyatakan bahwa semua agama itu adalah sama di mata Tuhan, tetapi bagaimana kita bisa mendorong dan menganjurkan kepada para pengikut dari agama yang berbeda-beda tersebut untuk bisa hidup rukun, aman, dan damai," jelas dia.

        Karena itu, dia menilai diperlukan adanya toleransi, di mana masing-masing pihak bisa saling mengerti, saling memahami, dan saling menghargai agama serta keyakinan orang lain. Sebab, masing-masing pengikut agama itu adalah sah jika mereka menyatakan bahwa keyakinanannya yang paling benar.

        "Begitu pula dengan umat Islam, mereka juga berhak dan sah untuk menyatakan bahwa agamanyalah yang paling benar. Oleh karena itu, kalau ada orang Islam yang berpandangan semua agama itu adalah sama maka pandangan dan  paham tersebut jelas sesat serta bermasalah," kata dia.

        Seperti diketahui, Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman menyebut semua agama benar di mata Tuhan. Pernyataan itu sebelumnya disampaikan Letjen Dudung saat menghadiri acara di Markas Yonzipur 9/Para, Divif 1 Kostrad, Bandung, Senin (13/9).

        Belakangan ucapan Dudung itu dikritik oleh sejumlah pihak, satu di antaranya dari pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI).

        Menjawab kritik itu, Letjen Dudung menyatakan bahwa sebagai Pangkostrad dirinya perlu mengatakan semua agama benar saat berbicara di hadapan prajuritnya.

        Sebab, eks Pangdam Jaya itu memiliki prajurit yang berasal dari berbagai pemeluk agama.

        Baca Juga: MUI Sampai Geleng-geleng Lihat Harta Jokowi dan Menterinya Melejit di Tengah Covid-19: Mengejutkan!

        "Saya ini Panglima Kostrad, bukan ulama. Jika ulama mengatakan bahwa semua agama itu benar, berarti ia ulama yang salah," kata Dudung dalam keterangan persnya, Kamis (16/9).

        Jenderal bintang tiga itu mengaku tidak mau prajurit di Kostrad terjebak dalam fanatisme berlebihan sehingga dirinya berucap tentang semua agama benar.

        "Saya ingin anak buah saya jangan sampai terpengaruh dengan pihak luar di dalam beribadah. Hal ini agar tidak menimbulkan fanatisme yang berlebihan. Kemudian menganggap agama tertentu paling benar. Sementara agama lainnya, salah," beber Letjen Dudung. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: