Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cotton Day 2021 untuk Mendorong Industri Tekstil Tanah Air

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Cotton Council International (CCI) Indonesia, asosiasi perdagangan nirlaba yang mempromosikan serat kapas Amerika Serikat (AS) dan produk kapas manufaktur di seluruh dunia dengan merekan dagang COTTON USA, kembali mengadakan seminar online untuk kelima kalinya guna mengedukasi dan mendorong transformasi industri tekstil tanah air.

        Konferensi virtual bertemakan “Sustainability And Transparency You Can Trust” diadakan pada hari Kamis, 23 September 2021 secara virtual. Dr. Anh Dung (Andy) Do selaku perwakilan CCI di Indonesia mengungkapkan, saat ini, semakin banyak perusahaan-perusahaan besar global mulai tertarik dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dan bagaimana mereka dapat berkontribusi.

        Memenuhi hal tersebut, CCI hadir memberikan dukungan, khususnya untuk pelaku bisnis di industri tekstil, guna melakukan transformasi industri dengan mengadaptasi tuntutan konsumen terkait produk tekstil yang mengedepankan keberlanjutan, transparansi serta ketertelusuran.

        “Melalui acara ini, CCI ingin memberikan informasi yang dapat membantu para mitra kami dalam menjalankan bisnis berkelanjutan, salah satunya melalui inisiatif industri kapas AS seperti U.S. Cotton Trust Protocol®?. Ini merupakan bukti nyata dari komitmen CCI untuk bekerjasama dan berkolaborasi dengan para pelaku dan pakar industri untuk memajukan industri tekstil tanah air,” jelas Andy Do.

        U.S. Cotton Trust Protocol  adalah program industri kapas AS yang menetapkan standar baru untuk kapas yang ditanam secara berkelanjutan. Program ini membawa tujuan dan pengukuran yang dapat diukur dan diverifikasi untuk produksi kapas berkelanjutan dan mendorong peningkatan dalam metrik keberlanjutan utama.

        Dengan bergabung dengan program ini, anggota dapat membuktikan, mengukur, dan memverifikasi bahwa mereka membeli serat yang diproduksi secara berkelanjutan dan berkualitas, dan bahwa rantai pasokan dari lapangan ke pabrik bebas dari risiko lingkungan dan sosial. Hal ini telah dibuktikan melalui melalui Field to Market, diukur dengan Fieldprint Calculator, dan diverifikasi dengan Control Union Certifications yang dilengkapi dengan teknologi terbaik.

        Di sisi lain, acara ini juga bertujuan untuk membuat para pelaku industri tanah air lebih mengetahui manfaat menjadi anggota COTTON USA Licensing Program dan menggunakan label COTTON USA. Lebih 3,8 miliar produk telah dengan bangga membawa nama COTTON USA sejak 1989. Saat ini, ada lebih dari 40 perusahaan dari berbagai sektor seperti spinning mills, fabric producers, garment manufacturer dan local brands yang menjadi CUSA licensees di indonesia.

        Label COTTON USA adalah tanda kepercayaan dan kualitas yang kuat bagi konsumen. Label COTTON USA dapat untuk digunakan pada produk yang terbuat lebih dari 50% kapas AS. Nyatanya, hasil penelitian mengenai hang tag menunjukkan bahwa label COTTON USA lebih diminati daripada tag “100% katun".

        Ada juga program lisensi COTTON USA yang mengizinkan pemegang lisensi dapat menggunakan label COTTON USA untuk menyoroti produk kapas A.S. dalam seluruh rantai pasokan dan ritel.  Untuk memenuhi syarat sebagai pemegang lisensi COTTON USA, seluruh pemegang lisensi (pabrik, produsen, penjual grosir, perusahaan pemasokan, merek, dan/atau penjual ritel) wajib menggunakan lebih dari 50% kapas A.S. dalam produknya (garmen, produk tekstil rumah, dan non-tenun).

        Melalui program lisensi ini, COTTON USA mendukung mitra dengan beragam layanan bernilai tambah seperti COTTON USA SOLUTIONS - lima program pengembangan bisnis untuk meningkatkan keahlian sudah diberikan pada lebih dari 1.500 pabrik di 50 pabrik negara. Lima program yang diterapkan gratis untuk pemegang lisensi COTTON USA dan anggota U.S. Cotton Trust Protocol meliputi Mill Exchange Program, Mill Mastery Course, 1 to 1 Mill Consults, Technical Seminar dan Mill Studies.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: