Rocky Gerung kian tajam mengkritisi Presiden Jokowi. Pengamat politik itu menilai akan ada tren penurunan legitimasi dukungan terhadap Presiden.
Pasalnya, Rocky menilai bahwa Presiden Jokowi tidak berbuat apa-apa.
“Seharusnya dia melakukan konsolidasi ulang demokrasi, tetapi itu tidak dilakukan,” ujarnya dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (28/9).
Baca Juga: Gatot Nurmantyo Hembuskan Isu Komunis, Refly Harun Serang Jokowi hingga Seret PDIP
Rocky mengatakan bahwa tidak adanya konsolidasi ulang demokrasi membuat adanya gangguan di beberapa lembaga negara.
“Meledaklah itu di KPK, Kostrad, dan lainnya. Meledak itu maksudnya isu tersebut bergulir ke hal-hal yang seharusnya sudah tak dibahas lagi,” katanya.
Namun, akademisi itu menuturkan bahwa kehidupan sosial politik masyarakat Indonesia dikuasai oleh satu isu ke permasalahan yang lain.
Rocky menuturkan bahwa kondisi masyarakat Indonesia sangat berpotensi untuk menimbulkan konflik horizontal.
“Dari satu dendam ke dendam lain. Dari benci ke satu tokoh ke tokoh yang lain. Suasananya potensial untuk konflik sosial yang hebat,” tuturnya.
Sayangnya, hal tersebut tak pernah diantisipasi oleh partai-partai besar.
“Ada soal-soal yang selalu ingin dicuri dari sempitnya kesempatan dalam pertarungan politik di Indonesia. Itulah yang ingin dilakukan oleh PDIP,” ungkapnya.
Baca Juga: Mendadak Ketum PDIP Megawati Seret Gibran: Jangan Sampai Tenggelam...
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: