Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Demi Ekonomi Bangkit, Insan Pariwisata Harus Beradaptasi dengan Tiga Tren Perubahan

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad berharap sektor pariwisata kembali bangkit seiring dengan membaiknya penanganan pandemi covid-19, di mana Provinsi Kepulauan Riau sudah memasuki PPKM level 1.

        "Kepri merupakan nomor dua pengunjung wisatawan mancanegara setelah Bali, sektor pariwisata diharapkan bangkit kembali," kata Gubernur Kepri saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) II Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Insan Pariwisata Indonesia (IPI) Provinsi Kepulauan Riau, yang dilaksanakan secara hibrid dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, Rabu (6/10/2021).

        Hadir secara fisik dalam Musda tersebut Ketua Umum DPP IPI I Gede Susila Wisnawa. Sementara Pembina IPI Guntur Subagja Mahardika mengikuti secara daring (online) bersama pengurus lainnya dari berbagai daerah di Nusantara.

        Untuk mendukung pergerakan kembali ekonomi dan pariwisata Kepri, Gubernur Kepri sudah berkoordinasi dengan kementerian terkait. Salah satunya mengusulkan bagi penumpang pesawat dari luar kota ke Kepri cukup dilengkapi swab antigen, tidak perlu lagi PCR.

        "Kalau bagi warga Kepri yang berpergian di wilayah Kepri saat ini sudah bebas, tidak lagi swab antigen," jelas Gubernur Kepri. Meski begitu tetap waspada terhadap negara tetangga yang tingkat kasus covid-19 masih tinggi, seperti Singapura, yang berbatasan dengan Kepri.

        Pembina IPI, Guntur Subagja Mahardika, mengapresiasi sukses Provinsi Kepri yang sudah berhasil menurunkan kasus covid-19 secara signifikan sehingga ekonomi bergerak kembali, termasuk sektor pariwisata.

        "Pariwisata harus menjadi motor pemulihan ekonomi karena memiliki multiflyer effect luas," ungkap Guntur. Ia menyebutkan dengan bergeraknya sektor pariwisata, industri lainnya bergerak seperti transportasi, UMKM, kuliner, dan produk serta jasa lainnya.

        Ketua Umum IPI I Gede Susila Wisnawa memaparkan bahwa anggota IPI banyak terdampak pandemi dan siap bangkit untuk mengggerakkan kembali industri pariwisata.

        Guntur yang juga menjabat Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI meminta insan pariwisata mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi selama pandemi covid-19.

        Menurutnya, ada tiga perubahan mendasar yang harus direspon secara adaptif oleh insan pariwisata dan para pelaku industri pariwisata.

        Pertama adalah perubahan Mega Trend, yang berkembang sejak tahun 2000 yang mendorong transformasi ekonomi dan revolusi industri, dan kiniĀ  memasuki revolusi industri 5.0.

        Kedua, adalah Technology trend. Perkembangan teknologi informasi dan digital menuntut industri pariwisata mampu mengadopsi teknologi informasi dalam semua aktivitasnya.

        Ketiga, yaitu Consumer Trend. Perubahan perilaku konsumen terjadi sangat cepat selama pandemi covid-19 di dunia. "Konsumen saat ini lebih senang bertransaksi dari rumah, menggunakan e-commerce, cashless, dan semuanya digital," jelasnya. Karena itu, industri pariwisata harus mampu merespon secara cepat dengan melakukan perubahan dan inovasi.

        Guntur juga mengingatkan potensi besar ekonomi kreatif yang saat ini terkoneksi langsung dengan sektor pariwisata. Ia mengungkap hasil riset Opus Creative Economic Outlook 2019, Indonesia berpotensi besar menjadi tiga besar negara ekonomi kreatif setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan.

        Industri pariwisata, sebut Guntur, harus mampu memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi seiring dengan makin menurunnya kasus covid-19. Indonesia diakui dunia berhasil menangani pandemi covid secara efektif, antara lain terus memperbanyak masyarakat yang mengikuti vaksinasi covid-19.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: