Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sosialisasi SCF: Ubah Pemikiran Pelaku UMKM di Sumut

        Sosialisasi SCF: Ubah Pemikiran Pelaku UMKM di Sumut Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen menyebutkan, kegiatan sosialisasi  Securities Crowdfunding (SCF) merupakan momen berharga bagi OJK dan pasar modal, mengingat dapat mengubah pemikiran pelaku UMKM. 

        "Karena, sebagaimana yang diketahui UMKM memiliki peran bagi ekonomi bangsa, karena telah memberikan kontribusi nyata khususnya dalam menyerap tenaga kerja," katanya melalui daring, Senin (18/10/2021).

        Baca Juga: Perluas Pendanaan, OJK Getol Kembangkan KUR Klaster Pertanian

        Namun demikian, dikatakannya sejak pandemi terdapat sekitar 50% UMKM terdampak. Karena itu, dalam beberapa kesempatan Presiden telah memberikan arahan agar UMKM menjadi prioritas dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. 

        "Semoga upaya kita ini bisa memberikan kontribusi yang nyata," harapnya.

        Baca Juga: Digitalisasi Kian Pesat, OJK Pede Target Inklusi Keuangan 90% di 2024 Tercapai

        Sementara itu Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut) Musa Rajekshah menyampaikan, bahwa keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) secara nyata turut berperan dalam proses pemerataan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan stabilitas nasional maupun daerah.

        "Dengan SCF ini, diyakini akan membuka akses yang lebar untuk pendanaan UMKM yang cepat, mudah dan murah termasuk yang belum bankable," ujarnya.

        Karena SCF merupakan skema alternatif pembiayaan bagi UMKM dengan cara patungan dari banyak pemodal melalui skema penawaran efek yang dilaksanakan secara online via website dan aplikasi.

        "Securities Crowdfunding juga memanfaatkan platform digital yang akan menjadi media yang sangat efektif dari dua sisi yaitu pihak yang membutuhkan dana dan pihak investor, sehingga akan dapat mempertemukan retail milenial investor dan UMKM yang membutuhkan tambahan modal. Dengan demikian tingkat inklusi di pasar modal dan akses pendanaan bagi UMKM menjadi lebih baik dan meningkat," ujarnya.

        Oleh karena itu, UMKM harus diberdayakan dan dilindungi agar mampu bersanding sejajar, bahkan bersaing dengan pelaku bisnis lainnya. Sekaligus mampu menunjukkan perannya sebagai pelaku perekonomian, baik di kancah lokal maupun nasional.

        "Saat ini Sumatera merupakan pulau dengan distribusi penduduk terbesar kedua di Indonesia, dengan jumlah penduduknya mencapai angka 58,5 juta jiwa atau sekitar 21,68% dari jumlah penduduk Indonesia. Karenanya, potensi demografi ini merupakan kesempatan besar bagi para UMKM untuk dapat terus tumbuh dan mengembangkan bisnisnya di Pulau Sumatera," katanya. 

        Selain itu, menurutnya, jumlah koperasi di Sumatera juga hampir mencapai 25.000 unit. Sedangkan di Provinsi Sumut sendiri jumlah koperasi sebanyak 4.593 unit dan jumlah industri mikro dan kecil sebanyak 2,8 juta unit usaha. "Hal ini merupakan potensi yang besar bagi industri dan masyarakat di Sumatera.

        Turut hadir dalam kegiatan ini, Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I Djustini Septiani, Deputi Komisioner Pengawasan Pasar Modal II Yunita Linda Sari, Kepala OJK Regional 5 Sumbagut Yusup Ansori, Kepala OJK Regional 7 Sumbagsel Untung Nugroho, para Kepala OJK di wilayah Sumatera, para Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia di wilayah Sumatera dan para pelaku sektor UMKM.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Khairunnisak Lubis
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: