Partai AHY Makin Gahar! Daripada Capek-Capek Urus SBY, Hasto Mending Urus Ketumnya yang Gak Guna..

Politisi Partai Demokrat, Cipta Panca Lakasana melontarkan sindiran kepada para petinggi PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Ia pun menyindir agar Hasto sebagai Sekjen dapat mengurus Megawati yang tidak ada gunanya menjadi Dewan Pengarah di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Baca Juga: Hasto Kristiyanto Blak-blakan: Megawati Minta Petunjuk Tuhan!

“Mending Hasto urus ketumnya yang nga ada gunanya jadi dewan pengarah di BRIN,” cetusnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Senin (25/10/2021).

“Daripada capek-capek urus pak SBY yang sekarang lebih banyak menghabiskan waktu dengan melukis. Iya nga sih?” tambahnya.

Baca Juga: Sebut Megawati Gak Punya Ijazah Sarjana, Refly Harun Langsung Diamuk PDIP

Dilansir Populis.id, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya menilai Presiden Jokowi sangat berbeda dengan pemerintahan 10 tahun sebelumnya.

"Berbeda dengan pemerintahan 10 tahun sebelumnya, terlalu banyak rapat tidak mengambil keputusan," kata Hasto dalam keterangannya, Kamis (21/10).

Menurut Hasto, kinerja Jokowi diklaim lebih baik dibanding presiden terdahulu.

"Beliau sosok yang turun ke bawah, yang terus memberikan direction, mengadakan ratas (rapat kabinet terbatas) dan diambil keputusan di rapat kabinet terbatas," ujarnya. 

Menurut Hasto, PDIP merasa bangga atas kepemimpinan Presiden Jokowi dalam mengatasi pandemi Covid-19.

PDIP sebagai parpol pengusung utama menilai, kinerja Jokowi banyak diapresiasi karena bersentuhan langsung dengan akar masalah yang ada, termasuk dalam penanganan pandemi Covid-19.

"Kami sebagai partai pengusung ikut bangga Pak Jokowi turun ke bawah, melihat akar persoalan pokok dari Covid-19 dan mencari solusi menyeluruh," jelasnya.

Jokowi, kata Hasto, menangani pandemi dengan melakukan refocusing anggaran, keseimbangan pembatasan sosial dan pertumbuhan ekonomi, serta masifnya vaksinasi.

Seperti diketahui, Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin berusia 2 tahun pada Rabu (20/10). Banyak yang menilai keberhasilan dalam penanganan covid-19.