Demokrat dan Bapak SBY Salah Apa? Pas Memimpin Rakyat Hidup Enak, Nggak Susah Kaya Sekarang
Kepala Bakomstra Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra ikut menanggapi pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang dinilai menyerang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat.
Ia pun mempertanyakan apa kesalahan SBY dan Partai Demorkat.
"Apa salah Demokrat dan Bapak SBY sampai Demokrat dan Bapak SBY difitnah terus? Apa karena mungkin banyak rakyat yang kangen era Bapak SBY dan Demokrat? Soalnya, saat SBY dan Demokrat memimpin Indonesia, rakyat bisa hidup enak, tidak susah seperti sekarang," katanya seperti disadur, Kamis (28/10/2021).
Baca Juga: Hasto Sering Banget Serang SBY, Anak Buah AHY tanya ke PDI Perjuangan: Apa Salah Bapak?
Lanjutnya, ia mengatakan dalam 10 tahun kepemimpinan SBY, angka kemiskinan turun drastis, bahjan pengangguran ikut turun secara signifikan.
Baca Juga: Pengamat Terang-terangan Ngomong Gini: Hasto PDIP Hattrick Lempar Serangan ke SBY
Karena itu, ia pun kemudian membandingkan dengan era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, hal yang wajar jika rakyat kangen dengan era SBY.
"Kemiskinan turun drastis, pengangguran turun secara signifikan. Sepuluh tahun Pemerintahan Bapak SBY menjadi Presiden, penduduk miskin berhasil dikurangi sebanyak 8,42 juta jiwa, atau 842 ribu per tahunnya. Sedangkan lima tahun pertama Pemerintahan Joko Widodo, sebelum pandemi melanda, hanya mampu mengurangi 2,94 juta penduduk miskin, atau 588 ribu per tahun. Jauh sekali kan, bedanya?" ucapnya.
"Begitu pula dengan pengangguran. Selama pemerintahan SBY, pengangguran berkurang sebanyak 3,01 juta orang. Atau, 301 ribu orang per tahun. Jauh di atas era Jokowi, yang hanya mampu mengurangi pengangguran 140 ribu selama lima tahun, atau 28 ribu saja per tahun. Apalagi pasca pandemi Covid-19 ini. Jumlah pengangguran dan kemiskinan melonjak drastis. Wajar saja kalau banyak rakyat kangen era Bapak SBY dan Demokrat," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil