Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Demokrat Kubu Moeldoko Gak Terima Banget ke Kubu AHY: Kami Ini Menolak Oligarki, Tirani, KKN, dan...

        Demokrat Kubu Moeldoko Gak Terima Banget ke Kubu AHY: Kami Ini Menolak Oligarki, Tirani, KKN, dan... Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi -

        Juru Bicara Partai Demokrat versi KLB Muhammad Rahmad menanggapi soal pernyataan kubu Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY soal Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).

        Kubu AHY sebelumnya menyebut langkah loyalis Anas Urbaningrum, I Gede Pasek Suardika, membuat partai baru sebagai sebuah keberanian yang melebihi KSP Moeldoko.

        "Terkait pernyataan kubu AHY yang menyebut loyalis Anas lebih berani dari kubu Moeldoko, ini menunjukkan bahwa kubu AHY tidak mengerti dan tidak paham esensi demokratisasi pascareformasi," kata Muhammad Rahmad sebagaimana dikutip dari GenPI.co.

        Baca Juga: Demokrat ke Moeldoko: Harusnya Tiru Gede Pasek... Terhormat

        Menurutnya, esensi demokratisasi pascareformasi ialah menolak oligarki, tirani, KKN, otokrasi dan totaliter.

        Rahmad menegaskan bahwa partai itu bukan soal berani atau tidak, tapi soal demokratisasi yang diperjuangkan. Bagi kubu Moeldoko, mengembalikan kepemilikan Partai Demokrat kepada rakyat adalah harga mati. Perjuangan tersebut, bagi Rahmad adalah Fardhu ain bagi setiap warga negara.

        "Itulah jihad politiknya Pak Moeldoko," katanya.

        Ia juga mengatakan bahwa kubu Moeldoko menghormati adanya partai baru bernama PKN. Menurutnya, hal itu adalah bentuk kebebasan berserikat dan berkumpul yang dijamin oleh UU.

        Selain PKN, ada juga sejumlah partai baru yang bermunculan seperti Partai Gelora, Partai Ummat, Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA), Partai Buruh, dan Partai Pergerakan Kebangkitan Desa.

        Baca Juga: Pendiri Demokrat Jawab Kubu AHY : Kami Tidak Akan Keluar, Sekalipun Langit Runtuh!

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: