Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Demokrat: Pak Hasto Harus Sadar, Kader PDIP Merampok dengan Bengis Dana Bansos untuk Rakyat Kecil!

        Demokrat: Pak Hasto Harus Sadar, Kader PDIP Merampok dengan Bengis Dana Bansos untuk Rakyat Kecil! Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Deputi Strategi dan Kebijakan Balitbang DPP Partai Demokrat kubu AHY Yan Harahap membalas serangan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang kembali menyerang presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hasto menyebut SBY membebani Anggaran Pendapatan Belanja  Negara (APBN) sewaktu menjabat Presiden karena politik bansos.

        Yan Harahap menegaskan, sebetulnya tak ada yang salah dari kebijakan SBY terkait bansos tersebut, sebab itu sangat menolong masyarakat yang kurang mampu.

        Dia lantas mengungkit kasus korupsi bansosCovid-19 yang menjerat mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara yang juga adalah kader PDI Perjuangan.

        Baca Juga: Politikus PDIP Sentil Fadli Zon, Halus Tapi Menohok

        “Bicara soal bansos, Hasto harusnya sadar bhw salah satu beban terberat bangsa ini justru ketika Wabendum PDIP ‘merampok dengan bengis’ dana bansos yang diperuntukkan pada rakyat kecil!,” kata Yan dikutip di akun twitternya dikutip Populis.id Selasa (02/11/2021).

        Senada, Kepala Bakomstra Partai DemokratHerzaky Mahendra Putra juga tak mau tinggal diam melihat kelakuan Hasto yang berulang kali menyerang SBY.

        Herzaky mengatakan, anggaran yang dibelanjakan SBY untuk bansos tersebut jelas berdampak langsung pada masyaraka.Dia lantas menyinggung proyek kereta cepat yang digarap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menelan anggaran hinggaRp27 Triliun.

        "Lebih baik menggelontorkan bansos sebesar Rp22 T untuk membantu rakyat kecil, daripada menggelontorkan Rp 27 T untuk kereta cepat yang hanya akan dipakai segelintir elite," kata Herzaky.

        Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto kembali melancarkan serangan kepada Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

        Hasto mengungkit bantuan sosial yang kerap digelontorkan selama satu dekade SBY berkuasa. Bansos itu kata dia menjadi salah satu program yang membawa partai Demokrat memenangi Pemilu 2009.

        Sayangnya kata Hasto, politik bansos itu justru membebankan negara, sebab anggaran yang dipakai SBY dalam pengadaan bansos diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

        Baca Juga: SBY Menderita Kanker Prostat, Hasto Kristiyanto PDIP Sampaikan Kabar Sejuk: Kami Mendoakan Beliau...

        Anak buah Megawati Soekarnoputri itu mengaku, pernyataan yang dilontarkannya soal SBY membebankan negara itu, bukansekedar klaim, tetapi hal ini berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dirinya.

        "Menurut peneliti Marcus Mietzner, dari bulan Juni 2008 sampai Februari 2009, Pak SBY itu membelanjakan 2 miliar US Dollar untuk Politic Populism. Ini kan beban bagi APBN ke depan akibat konsekuensi dari politik yang sangat liberal," kata Hasto dalam sebuah diskusi virtual Senin (01/10/2021).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: