Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Di Hadapan Putra Mahkota Abu Dhabi, Jokowi Bicara soal Ibu Kota Baru

        Di Hadapan Putra Mahkota Abu Dhabi, Jokowi Bicara soal Ibu Kota Baru Kredit Foto: Biro Pers Media Kepresidenan
        Warta Ekonomi, Abu Dhabi -

        Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut membahas secara serius terkait rencana pemerintah Indonesia yang akan memindahkan Ibu Kota Negara ke dua wilayah Kabupaten Kalimantan Timur. 

        Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi usai menjelaskan pertemuan Presiden dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ), yang berlangsung kemarin. 

        Baca Juga: Presiden Jokowi Pilih Andika Perkasa Jadi Calon Panglima TNI, Reaksi Politisi PDIP Sudah Diduga...

        Kepada Pangeran atau Penguasa Abu Dhabi itu, Jokowi menjelaskan rencana Indonesia memindahkan Ibu Kota yang nantinya akan diteruskan lewat pertemuan lainnya.

        Baik Jokowi maupun MBZ berkomitmen bekerja sama dan bangun kemitraan dalam pembangunan Ibu Kota Negara baru di Republik Indonesia.

        “Beliau mengarahkan untuk terus diintensifkan khusus membahas mengenai pembangunan ibu kota baru,” kata Retno usai mendampingi Presiden sebagaimana informasi yang dilansir setkab.go.id, Kamis (4/11/2021). 

        Pertemuan Kepala Negara dengan Pangeran MBZ diketahui berlangsung Istana Al-Shatie dan Retno ada ikut di dalamnya.

        Menurut Retno, Presiden menginginkan nanti pertemuan lanjutan secara intensif serta nantinya pembicaraan sudah mengarah yang bersifat teknis. 

        Sementara itu, Retno juga bilang, Presiden Jokowi juga menyinggung soal travel corridor arrangement (TCA).

        Indonesia telah memiliki TCA dengan Uni Emirat Arab sejak 29 Juli 2020. Kesepakatan itu merupakan salah satu TCA pertama yang dimiliki Indonesia pada masa pandemi. 

        Menurut perempuan asal Semarang ini, dengan adanya vaksin dan platform-platform perlindungan, maka TCA ini harus diperkuat. 

        “Oleh karena itu, kedua belah pihak telah sepakat untuk memperkuat TCA dengan saling pengakuan sertifikat vaksin dan juga integrasi platform perlindungan perjalanan,” ucapnya.

        Sebelumnya pun diberitakan, Presiden Joko Widodo turut mengundang Putra Mahkota Abu Dhabi untuk hadir sebagai tamu pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Untuk diketahui, Indonesia memegang presidensi G20 pada 2022.

        "KTT G20 tahun depan akan diselenggarakan di Bali 30-31 Oktober 2022. Saya telah berencana mengundang Yang Mulia sebagai tamu presidensi Indonesia tahun depan. Saya sangat berharap Yang Mulia dapat menerima undangan saya ini," ujar Presiden Jokowi dikutip dalam siaran pers Sekretariat Presiden, Kamis (4/11/2021) dini hari.   

        Di hadapan Pangeran MBZ, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa presidensi G20 Indonesia tahun depan akan mengusung tema ‘Recover Together, Recover Stronger’.

        Selama presidensi, Indonesia pula akan memberikan perhatian terhadap sejumlah isu yaitu digitalisasi dan transisi energi untuk memastikan ketersediaan teknologi bersih yang terjangkau bagi semua, keuangan inklusif khususnya bagi UMKM, perempuan, dan kelompok marginal, serta investasi untuk ekonomi hijau dan berkelanjutan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: