Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ya Ampun... Ngeri Banget! Ternyata Buang Air di Toilet Sambil Main Ponsel Bisa Menyebabkan...

        Ya Ampun... Ngeri Banget! Ternyata Buang Air di Toilet Sambil Main Ponsel Bisa Menyebabkan... Kredit Foto: Toto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Saat ini, banyak orang pergi ke toilet bersama dengan ponselnya. Mereka menelusuri Instagram, menonton YouTube, membaca email, atau bahkan chatting-an. Alasannya adalah agar tidak bosan selama buang air besar.

        Akan tetapi, ini semua akan membuatmu berada di toilet lebih lama dari yang seharusnya. Kamu mungkin menganggap ini sebagai hal yang sepele dan tidak punya dampak buruk. Akan tetapi, penelitian membuktikan kebiasaan ini bisa menimbulkan sejumlah masalah kesehatan

        Baca Juga: Penting! Ini yang Harus Dilakukan Penderita Diabetes yang Mengalami Hipoglikemia saat Mengemudi

        "Tidak seperti duduk di kursi, yang memberi kamu dukungan, pantat menggantung ke tengah kloset," kata ahli gastroenterologi dan neurogastroenterologi Kyle Staller, MD, direktur Laboratorium Motilitas Gastrointestinal di Rumah Sakit Umum Massachusetts, dikutip pada Kamis, (4/11/202). 

        Wasir adalah salah satu masalah kesehatan yang mungkin akan kamu alami saat duduk terlalu lama di toilet. Wasir sebenarnya adalah bagian alami dari tubuh, namun bisa menjadi masalah pada saat meradang atau bengkak. Pembengkakan dapat muncul di dalam rektum, yaitu saluran yang menghubungkan usus besar dengan anus, atau di sekitar anus.

        "Ketika duduk di kakus, kamu mengekspos area dubur sehingga ada tekanan langsung, terutama jika sedang berusaha untuk buang air besar," kata Ugo Iroku, MD, ahli gastroenterologi dari New York Gastroenterology Associates.

        Baca Juga: Hmm… Apakah Gula Aren Lebih Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes?

        "Tekanan ini menutup pembuluh darah hemoroid sehingga darah terkumpul di dalamnya dan menyebabkannya menonjol," ujarnya. 

        Selain wasir, kamu juga berpotensi mengalami sembelit. Kamu mungkin mengira bahwa duduk berlama-lama di kloset akan memudahkan untuk buang air besar. Faktanya, itu hanya menyebabkan hal sebaliknya.

        Pasalnya, kamu mengajari tubuhmu untuk fokus pada ponsel saat berada di toilet. Akibatnya, buang air besar mungkin tidak terjadi secara otomatis saat kamu berada di kloset, sebagaimana mestinya.

        "Kamu melatih tubuh bahwa duduk di toilet tidak lagi menandakan bahwa sudah waktunya untuk buang air besar. Sebaliknya, kamu membentuk hubungan antara penggunaan toilet dan ponsel. Ini mirip dengan kebiasaan menonton TV di tempat tidur dapat membuat kamu lebih sulit tidur," kata Dr. Iroku. 

        Baca Juga: Penting! Kecanduan Masturbasi Sangat Berbahaya untuk Kesehatan, Ternyata Ini Penyebabnya

        Mirisnya, jika muncul wasir, kamu mungkin menghindari pergi ke toilet karena itu menyakitkan. Padahal, semakin lama kotoran berada di usus besar, semakin kering dan susah untuk dikeluarkan. Jadi, ini bisa menjadi "lingkaran setan" yang menyebalkan. 

        "Jika menunda buang air besar terlalu lama, kamu mungkin butuh lebih banyak mengejan karena itu sulit," kata Dr. Iroku.

        Jadi, berapa durasi untuk buang air besar?

        Sebenarnya, tidak ada aturan keras dan tepat, tetapi Dr. Iroku mengatakan bahwa buang air besar tidak boleh lebih dari beberapa menit untuk menghindari bermalas-malasan. Sejumlah ahli lain menyarankan untuk melakukannya selama 10 hingga 15 menit saja. 

        "Jika kamu memiliki keinginan untuk buang air besar, perhatikan panggilan tersebut dalam waktu yang wajar. Duduklah di toilet, lakukan apa yang harus dilakukan dengan cara yang efisien, lalu turun. Ini adalah proses alami dan bawaan, dan tubuh harus bisa melakukannya," kata Dr. Staller.[]

        Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Penderita Diabetes Lebih Baik Tidak Mengemudikan Kendaraan, Ternyata…

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: