Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemenpora: DBON untuk Pembinaan dan Pengembangan Keolahragaan

        Kemenpora: DBON untuk Pembinaan dan Pengembangan Keolahragaan Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melanjutkan sosialisasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) di Jakarta, Rabu (10/11).

        Jakarta merupakan salah satu provinsi yang masuk dalam sentra pembinaan olahraga nasional. Plt. Sesmenpora Jonni Mardizal menyampaikan, dasar pertimbangan diterbitkannya DBON ini adalah diperlukannya arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional jangka panjang secara terintegrasi dan kolaboratif untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam bidang keolahragaan.

        “DBON ini terbit tepat pada hari bersejarah bagi insan olahraga yaitu saat Haornas 2021. Desain ini hasil diskusi bersama antara pemerintah pusat, daerah, guru besar, praktisi serta stakeholder olahraga,” kata Jonni dalam sambutannya.

        Jonni menegaskan, DBON merupakan dokumen rencana induk yang berisikan arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional yang dilakukan secara efektif, efisien, unggul, terukur, sistematis, akuntabel, dan berkelanjutan dalam lingkup olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi, dan industri olahraga.

        “Jadi DBON ini sama-sama kita harap tahun 2045 nanti masyarakat kita aktif berolahraga dan menciptakan masyarakat yang bugar. Serta kita menargetkan Olimpiade dan Paralimpiade kedepan kita bisa berada diperingkat lima besar,” ujarnya.

        Jonni yakin target dalam DBON ini bisa tercapai, dengan catatan semua pihak terkait bisa bersinergi. Selain itu, juga dilaksanakan secara konsisten. Memajukan perekonomian nasional berbasis olahraga juga masuk dalam target desain ini. 

        “Desain besar olahraga nasional ini juga terdapat didalamnya 14 cabang olahraga unggulan Olimpiade berdasarkan prestasi dan peluang medali. Sedangkan untuk Paralimpiade ada 5 cabang olahraga,” jelas dia.

        “Nah, untuk penetapan cabang olahraga unggulan ini tentu sudah melalui tahapan kajian dan pertimbangan. Tentu dalam perjalanannya ada evaluasi seperti degradasi dan promosi. Dengan ini kita harap olahraga kita bisa terus berprestasi,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Bagikan Artikel: