Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ada yang Bilang Belanda, tapi Data Sebut Afrika Selatan, di Mana Omicron Pertama Kali Muncul?

        Ada yang Bilang Belanda, tapi Data Sebut Afrika Selatan, di Mana Omicron Pertama Kali Muncul? Kredit Foto: AFP
        Warta Ekonomi, Amsterdam -

        Otoritas Kesehatan Belanda mengatakan, varian baru Covid-19, Omicron telah berada di Belanda lebih dulu ketika Afrika Selatan (Afsel) melaporkan varian kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu. Namun masih simpang siur di mana atau kapan waktu tepatnya varian baru itu pertama kali muncul di Belanda.

        Pengumuman baru Belanda tidak berarti menghentikan negara-negara lain untuk waspada dalam memberlakukan pembatasan perjalanan terutama pengunjung dari Afsel.

        Baca Juga: Mendadak Pakar Virus Amerika Bilang Omicron Tampaknya Mengalahkan Delta, Penularannya...

        Meski, langkah-langkah tersebut dikritik oleh Afsel dan WHO, sebab varian baru ini masih perlu didasarkan pada sains dan peraturan kesehatan internasional.

        Pengumuman Belanda pun semakin memperkeruh garis waktu kapan varian baru ini benar-benar muncul. Seperti dilansir laman BBC, Selasa (30/11/2021) penemuan kasus Omicron di Belanda diidentifikasi dari dua sampel uji yang diambil di negara itu antara 19 dan 23 November, sebelum varian itu pertama kali dilaporkan oleh Afsel. Namun tidak jelas apakah mereka yang mengikuti tes telah mengunjungi Afsel atau tidak.

        Sebelumnya, diperkirakan bahwa dua penerbangan yang tiba dari Afsel pada Ahad waktu setempat telah membawa kasus pertama dari varian tersebut ke Belanda. Sekurangnya 14 orang dalam penerbangan ke ibu kota, Amsterdam, dinyatakan positif Omicron di antara 61 penumpang yang ditemukan memiliki virus corona.

        "Dalam tes PCR khusus, sampel menunjukkan kelainan pada protein lonjakan," kata Institut Kesehatan Masyarakat Nasional (RIVM) yang mengumumkan kasus sebelumnya, Selasa.

        "Ini menimbulkan kekhawatiran bahwa varian Omicron mungkin ada. Pejabat kesehatan akan memberi tahu orang-orang yang terlibat dan memulai pelacakan sumber dan kontak," katanya.

        RIVM juga mengatakan bahwa sejumlah jenis Omicron yang berbeda ditemukan di antara penumpang di dua penerbangan pada Minggu.

        "Ini berarti bahwa orang-orang sangat mungkin terinfeksi secara independen satu sama lain, dari sumber yang berbeda dan di lokasi yang berbeda," kata seorang juru bicara RIVM.

        Pihak berwenang Belanda juga berusaha untuk menghubungi dan menguji ribuan penumpang yang telah melakukan perjalanan dari Afsel, Botswana, Eswatini, Lesotho, Mozambik, Namibia, dan Zimbabwe.

        AS, Kanada, Inggris, dan UE semuanya membatasi perjalanan dari Afsel di tengah kekhawatiran atas varian baru.

        Omicron tercatat makin menyebar ke berbagai negara. Pada awal pekan ini hingga Selasa (30/11/2021), sejumlah negara mengkonfirmasi adanya kasus varian Omicron.

        Orang yang terinfeksi Omicron bahkan tidak melakukan perjalanan ke Afsel. Seperti dilansir laman Aljazirah, Selasa, pihak berwenang di kota Leipzig, Jerman timur, mengkonfirmasi infeksi varian Omicron pada seorang pria berusia 39 tahun yang tidak pernah ke luar negeri atau melakukan kontak dengan siapa pun yang pernah ke luar negeri.

        Leipzig berada di negara bagian timur Saxony. Wilayah itu saat ini memiliki tingkat infeksi virus Corona keseluruhan tertinggi di Jerman.

        Bukti awal menunjukkan Omicron memiliki risiko infeksi ulang yang lebih tinggi. Tetapi para ilmuwan mengatakan akan memakan waktu sekitar tiga minggu sebelum diketahui bagaimana varian yang sangat bermutasi berdampak pada efektivitas vaksin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: