Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ngeri Juga Omongan Orang Partai Demokrat Kubu KLB: AHY Mempertontonkan Praktik ala Hitler

        Ngeri Juga Omongan Orang Partai Demokrat Kubu KLB: AHY Mempertontonkan Praktik ala Hitler Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi -

        Juru Bicara Demokrat kubu KLB, Muhammad Rahmad mempertanyakan sikap Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono usai kekisruhan di Riau.

        Menurutnya, ucapan AHY tentang demokrasi di dalam Partai Demokrat hanya omong kosong.

        "Praktiknya bertolak belakang dengan yang diucapkan. AHY kembali mempertontonkan praktik ala Hitler di dalam Partai Demokrat," kata Rahmad kepada GenPI.co, Rabu (1/12).

        Rahmad menyoroti pelengseran Ketua DPD Demokrat Riau Asri Auzar yang berujung kekecewaan hingga ada insiden pembakaran atribut.

        Baca Juga: Mohon Disimak, Pak Moeldoko Menyampaikan Pesan Penting Terkait Pemilu 2024: Jangan Sampai...

        Jubir KLB Demokrat ini pun memahami permasalahan ketidakadilan yang dialami Asri Auzar dan membuka diri jika mau bergabung ke kubu Moeldoko, meski dia dulu sangat lantang menyerang Moeldoko dan KLB Deli Serdang.

        "Menurut AD/ART partai, seorang ketua DPD bisa saja diganti sebelum masa jabatannya berakhir disebabkan oleh hal hal khusus," katanya.

        Adapun, penggantian itu dilakukan dalam forum Musyawarah Daerah Luar Biasa atau disebut Musdalub.

        Sementara itu, penggantian yang dilakukan jelang masa jabatan akan berakhir menggunakan forum Musyawarah Daerah atau disebut Musda.

        Rahmad menyebut, yang dilakukan DPP Demokrat AHY di Riau adalah mengganti Ketua DPD Asri Auzar melalui forum Musyawarah Daerah (Musda).

        Baca Juga: Ya Ampun… Ruhut Sitompul Sedih Banget Sampai Terkaget-kaget karena Lihat Kondisi Partainya Mas AHY

        Padahal, masa jabatan Asri Auzar, Ketua DPD Petahana itu sampai Oktober 2022. "Menurut AD/ART, seharusnya dilakukan di forum Musdalub, bukan Musda," katanya.(*)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: