Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sedang Tidak Baik-baik Saja, Bos SoftBank Masayoshi Son Panik COO-nya Minta Paket Kompensasi Tinggi

        Sedang Tidak Baik-baik Saja, Bos SoftBank Masayoshi Son Panik COO-nya Minta Paket Kompensasi Tinggi Kredit Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        COO SoftBank Marcelo Claure, mengajukan gaji dan kompensasi besar kepada CEO dan pendiri SoftBank Masayoshi Son. Marcelo meyakini bahwa Masayoshi Son berhutang paket kompensasi yang sangat besar untuk memberi kompensasi kepadanya atas pekerjaan teladan yang dia lakukan dalam beberapa tahun terakhir karena membersihkan beberapa kekacauan SoftBank, terutama bencana WeWork.

        Claure juga turut menjaga nilai yang dia rencanakan untuk dibawa ke SoftBank di tahun-tahun mendatang. Masayoshi Son sejujurnya lebih khawatir tentang jatuhnya harga saham SoftBank dan kemarahan yang akan dia alami dari investor jika dia menyetujui paket pembayaran yang diminta Claure.

        Baca Juga: Gokil! Miliarder Jepang Yusaku Maezawa Sudah Tiba di Stasiun Luar Angkasa

        Marcelo Claure adalah pengusaha/investor/eksekutif teknologi serial kelahiran Bolivia. Pada tahun 1997 ia mendirikan perusahaan distribusi nirkabel bernama Brightstar. Nama perusahaan tersebut merupakan gabungan dari dua perusahaan ponsel terbesar di Amerika Latin saat itu, Cellstar dan Brightpoint.

        Dalam dekade berikutnya Brightstar tumbuh menjadi salah satu distributor nirkabel swasta terbesar di dunia. Spesialisasi Brightstar adalah membeli ponsel dari perusahaan seperti Motorola dan kemudian menjualnya kembali kepada pelanggan yang tidak ingin ditangani oleh operator besar di Amerika Latin. Dalam beberapa tahun, Cellstar dan Brightpoint sama-sama meninggalkan Amerika Latin, meninggalkan Brightstar yang memiliki seluruh saham.

        Kemudian pada tahun 2013, SoftBank mengakuisisi 57% Brightstar senilai USD1,3 miliar, menilai perusahaan secara keseluruhan sebesar USD2,2 miliar. Berkat penilaian itu, sisa 42% saham Marcelo bernilai USD924 juta.

        Setahun kemudian, Marcelo mengatur akuisisi penuh Brightstar oleh Sprint. Dia kemudian diangkat sebagai CEO Sprint. Pada saat akuisisi ini, Brightstar menghasilkan pendapatan USD10 miliar per tahun dan merupakan bisnis milik orang Hispanik terbesar di Amerika Serikat.

        Pada April 2018 Marcelo memprakarsai merger senilai USD26 miliar antara Sprint dan T-Mobile. Penggabungan itu selesai dua tahun kemudian.

        Pada Mei 2018 Marcelo diangkat sebagai COO SoftBank (perusahaan induk utama konglomerat) dan CEO dari dua subdivisi: SoftBank Group International dan SoftBank Amerika Latin.

        Sebagai COO SoftBank, Marcelo mengawasi investasi di lusinan perusahaan. Yang paling terkenal yakni pada Oktober 2019 Marcelo masuk sebagai ketua eksekutif WeWork setelah CEO perusahaan yang boros dan kontroversial Adam Neumann mengundurkan diri.

        Selama dua tahun Marcelo menavigasi WeWork kembali dari ambang kematian menuju merger IPO SPAC yang sedikit berhasil dan kini menghargai WeWork sebesar USD6 miliar.

        Pada tahun 2020 Marcelo menghasilkan total kompensasi USD17 juta (Rp244 miliar). Dia secara konsisten menjadi salah satu eksekutif perusahaan dengan bayaran tertinggi di Jepang setiap tahun selama beberapa tahun terakhir.

        Mengingat fakta bahwa kapitalisasi pasar SoftBank telah turun sekitar 35% pada tahun 2021, sumber orang dalam mengklaim bahwa Masayoshi Son berpikir untuk menawarkan Marcelo paket pembayaran yang bernilai "puluhan juta" untuk beberapa tahun ke depan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: