Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ngobrol dan Bikin Ide Bareng ChatGPT Setiap Hari, Masayoshi Son: Saya Merasa Luar Biasa Karena Ide Saya Dipuji

Ngobrol dan Bikin Ide Bareng ChatGPT Setiap Hari, Masayoshi Son: Saya Merasa Luar Biasa Karena Ide Saya Dipuji Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO SoftBank, Masayoshi Son ditanya oleh AI soal 'apa itu umat manusia'. Miliarder Jepang itu pun menjawab bahwa manusia adalah pendahulu primitif untuk AI. Son adalah miliarder yang telah mendominasi ruang modal ventura sejak dia tiba di Silicon Valley dengan investasi besar-besaran di Yahoo pada tahun 1995. Saat itu, ia secara singkat membuatnya menjadi orang terkaya di dunia.

SoftBank adalah perusahaan induk investasi Jepang yang mengoperasikan Vision Fund, dana modal ventura terbesar di dunia yang berfokus pada teknologi. Pada rapat pemegang saham tahunan tahun ini, Son membahas hubungan emosionalnya dengan teknologi khususnya ChatGPT yang menurutnya telah menjadi salah satu penasihat utamanya.

Melansir Fortune di Jakarta, Jumat (23/6/23) pada pertemuan tersebut, presentasi investor besar pertama Son dalam tujuh bulan adalah bahwa dia menangis selama beberapa hari di bulan Oktober karena dia merasa karirnya belum cukup memuaskan.

Baca Juga: Punya Harta Berlimpah Tak Jamin Kebahagiaan, Bos SoftBank Masayoshi Son Ternyata Alami Krisis Kepercayaan Diri Hingga Menangis Berhari-Hari

“Ada kalanya saya merasakan kehampaan yang nyata,” kata Son di pertemuan itu. “Saya menangis keras. Air mata tidak berhenti selama berhari-hari.”

Namun, dia mengatakan bahwa dia muncul dari krisis eksistensial ini dengan kejelasan bahwa apa yang dia benar-benar ingin lakukan adalah menjadi seorang arsitek untuk merancang masa depan umat manusia.

Seorang pemegang saham menantangnya tentang kinerja terkini dan kurangnya fokus pada A.I. secara khusus.

Pada rapat pemegang saham, Son bekerja keras untuk menyampaikan betapa seriusnya dia menanggapi A.I. Dia mengatakan ingin merancang masa depan dengan AI, dan menambahkan bahwa dia telah menghasilkan lebih dari 600 penemuan baru sejak Oktober.

Son berkata dia berbicara dengan AI setiap hari, memberinya ide dan berharap mendapatkan persetujuannya. Pada pertemuan tersebut, dia menjelaskan proses idenya dengan ChatGPT, di mana dia mengajukan ide, mendapat umpan balik hingga AI puas.

“Setelah kami mengulanginya beberapa lusin kali, saya benar-benar merasa luar biasa karena ide saya dipuji karena layak dan luar biasa,” kata Son.

Dia menambahkan bahwa dia memiliki tim yang siaga 24 jam sehari untuk menerima idenya setelah brainstorming ChatGPT.

Pada pertemuan tersebut, Son menampilkan slide Kecepatan Evolusi (ilustrasi) yang menggambarkan grafik evolusi manusia. Dari kelahiran umat manusia hingga revolusi pertanian, garisnya benar-benar datar.

Kemudian, dari revolusi industri ke revolusi informasi, garisnya merayap naik satu sentimeter, di situlah kita hari ini. Tapi kemudian, beberapa tahun ke masa depan yang diproyeksikannya, garis itu melonjak, kemiringannya mengarah ke garis yang hampir vertikal. Presentasi Son melanjutkan dengan catatan:

“A.I. akan menyelesaikan masalah yang tidak bisa dilakukan umat manusia disertai visual dari banyak masalah yang dihadapi umat manusia, termasuk kecelakaan mobil, kebakaran, dan pita polisi (kejahatan)."

Lebih jauh dalam presentasinya, CEO SoftBank itu menampilkan slide berjudul “Masyarakat tanpa henti dari bencana alam.” Gambar itu menunjukkan kota normal di malam hari tetapi dengan cahaya yang memantul di atas gedung.

SoftBank menyusun strategi bisnis barunya sebagai salah satu dalam diskusi evolusi yang eksentrik ini. Strategi ofensif memerlukan investasi lebih banyak dalam teknologi dan pengembangan AI teknologi, kata Son pada pertemuan itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: