Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Politik Tak Stabil, Buat Penjualan Citatah Turun

        Warta Ekonomi -

        WE Online, Jakarta - PT Citatah Tbk (CTTH) yang merupakan perusahaan produsen marmer ini pada kuartal III-2014 mencatatkan penurunan penjualan bersih sebesar 12% dari Rp 180,67 miliar pada kuartal III-2013 menjadi Rp 161,76 miliar.

        Direktur Keuangan PT Citatah Tbk Tiffany Johannes mengatakan mayoritas penjualan masih didominasi oleh penjualan domestik sebesar Rp 132 miliar atau 82% dari total penjualan di tahun ini. Sisanya sebesar Rp 29,02 miliar atau 18% dihasilkan dari penjualan ekspor.

        Tiffany melanjutkan penurunan penjualan dikarenakan penjualan domestik yang turun 15% sebagai akibat dari perlambatan sektor properti yang berpengaruh pada permintaan marmer di Indonesia.

        "Beberapa faktor yang memengaruhi permintaan seperti adanya aturan uang muka minimal pembelian properti yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan kondisi politik yang kurang stabil akibat pemilihan umum yang membuat pengembang properti mengambil sikap wait and see dan menunggu saat yang tepat untuk membangun. Ini membuat penjualan negatif di beberapa bulan terakhir," katanya dalam paparan publik PT Citatah Tbk di Jakarta, Jumat (14/11/2014).

        Sementara itu, laba kotor perseroan pada sembilan bulan pertama tahun 2014 ini mencapai Rp 57,64 miliar dengan laba usaha Rp 12,43 miliar.

        "Kami juga mencatatkan kerugian nilai tukar mencapai sebesar Rp 1,9 miliar terutama yang disebabkan oleh pinjaman jangka panjang dan pinjaman konversi yang keduanya didenominasikan dallam US$," ujarnya.

        Adapun, laba bersih perseroan mengalami peningkatan signifikan sebesar 202,89% dari Rp 4,52 miliar pada kuartal III tahun 2013 menjadi Rp 13,69 miliar pada kuartal III tahun ini.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: