Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cadangan Pangan di Jabar Belum Ideal, Kabupaten/Kota Diminta Tingkatkan Pengadaan

Cadangan Pangan di Jabar Belum Ideal, Kabupaten/Kota Diminta Tingkatkan Pengadaan Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyoroti belum idealnya cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD) di tingkat kabupaten/kota, meskipun stok cadangan pangan di tingkat provinsi dinilai aman.

Kepala Bidang Ketersediaan & Distribusi Pangan Dinas Ketahanan Pangan & Peternakan Provinsi Jawa Barat, Nenny Fasyaini, menjelaskan bahwa untuk tingkat provinsi, cadangan pangan ideal adalah 1.900 ton. Saat ini, Jawa Barat memiliki stok 2.600 ton, sehingga dianggap aman. Namun, di tingkat kabupaten/kota, dari kebutuhan ideal 7.000 ton, baru tersedia sekitar 3.000 ton.

“Masih ada selisih signifikan di kabupaten/kota. Oleh karena itu, melalui Pasek Jabar, kami telah mengeluarkan surat edaran agar pada tahun 2025, kabupaten/kota mengalokasikan anggaran untuk pengadaan cadangan pangan daerah, setidaknya mendekati angka ideal,” ungkap Nenny kepada wartawan di Bandung, Jumat (20/12/2024).

Dia menambahkan, cadangan pangan daerah sangat penting karena harus disiapkan secara berjenjang mulai dari tingkat desa, kabupaten/kota, hingga provinsi. 

Baca Juga: Jawa Barat Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,84 Persen pada 2025

Saat ini, di tingkat desa di Jawa Barat, belum ada cadangan pangan yang dialokasikan. Namun, Kabupaten Bandung Barat mendapat apresiasi karena telah mengeluarkan surat edaran untuk mengalokasikan anggaran desa guna pengadaan cadangan pangan pada 2025.

“Mudah-mudahan kabupaten/kota lain mengikuti langkah Kabupaten Bandung Barat, sesuai tindak lanjut dari surat edaran Sekda Jabar terkait cadangan pangan,” katanya.

Sementara itu,  kebutuhan pangan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, Nenny menjelaskan bahwa Jawa Barat sebagai daerah wisata membutuhkan cadangan pangan lebih besar, terutama untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang datang.

Baca Juga: BI Jabar Dorong Stabilitas Ekonomi Jawa Barat Lewat Pengendalian Inflasi dan Digitalisasi

Berdasarkan prognosa yang dilakukan pada September lalu, ada potensi defisit pada tiga komoditas, yaitu bawang putih, cabai rawit, dan minyak goreng. Namun, hingga Desember, neraca pangan menunjukkan semua komoditas pokok strategis berada dalam kondisi surplus berkat pasokan dari daerah lain.

Pemerintah Jawa Barat berharap semua pihak, terutama pemerintah kabupaten/kota dan desa, dapat bekerja sama dalam memperkuat cadangan pangan untuk mengantisipasi risiko bencana dan lonjakan kebutuhan pada momen tertentu.

“Contohnya cabai rawit, kita menerima pasokan dari Jawa Tengah. Dengan mekanisme ini, kebutuhan masyarakat Jawa Barat tetap terpenuhi,” pungkasnya.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: