Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gokil! Harga Sawit di Riau Naik Kembali

        Gokil! Harga Sawit di Riau Naik Kembali Kredit Foto: Antara/Rahmad
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga tandan buah segar (TBS) sawit melalui penetapan ke-50 di tahun 2021 ini di Provinsi Riau mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur kelapa sawit. Jumlah kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10 – 20 tahun yakni sebesar Rp21,87/kg atau mencapai 0,65 persen dibandingkan harga pekan lalu.

        Harga pembelian TBS petani untuk periode 15 – 21 Desember 2021 naik menjadi Rp3.401,84/kg. Kenaikkan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.

        Baca Juga: Dukung Industri Sawit Berkelanjutan, Sinar Mas Agribusiness and Food Capai 95% Kemamputelusuran

        Kepala Dinas Perkebunan Riau, Zulfadli mengakui, faktor internal naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan dan penurunan harga jual minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan harga Kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data.

        Disampaikan Zulfadli, untuk harga jual CPO, PT PTPN V mengalami kenaikan harga sebesar Rp68,50/Kg; PT Sinar Mas Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp152,02/Kg; PT Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp160,00/Kg; serta PT Citra Riau Sarana mengalami kenaikan harga sebesar Rp167,00/Kg dibandingkan pekan lalu. 

        Sementara dari faktor eksternal, ungkap Zulfadli, harga CPO berhasil naik lebih dari 3 persen dalam sepekan, di tengah menguatnya ekspor CPO Malaysia. Menurut data Refinitiv, dalam sepekan harga kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malaysia Derivatives terkerek naik 3,22 persen ke posisi MYR 4.800/ton.

        “Perkiraan produksi yang lebih lemah dalam beberapa minggu mendatang juga membantu mengangkat harga minyak sawit. Pada pekan depan, harga CPO diperkirakan akan diperdagangkan dengan bias naik (upward bias),” ungkap Zulfadli, dilansir laman riau.go.id. 

        Adapun MPOB mengatakan ekspor minyak sawit Malaysia mengalami kenaikan 3,3 persen secara m-o-m menjadi 1,46 juta ton pada November 2021 dibandingkan posisi 1,42 juta ton pada Oktober 2021. Hal tersebut turut meningkatkan daya saing dan daya tarik produk bursa dan pasar derivatif Malaysia secara keseluruhan di antara investor lokal dan internasional.

        After-Hours Trading dinilai penting sebagai upaya lindung nilai (hedging) di pasar CPO yang sangat fluktuatif,” jelas Zulfadli.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: