Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tak Diduga! Ini Ekspresi Jokowi saat Giring Sebut Indonesia Suram Jika Dipimpin Pembohong

        Tak Diduga! Ini Ekspresi Jokowi saat Giring Sebut Indonesia Suram Jika Dipimpin Pembohong Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha kembali melontarkan pernyataan kontroversial soal Indonesia suram jika dipimpin pemimpin pembohong, bahaya laten intoleran dan pemimpin yang mengggunakan isu SARA untuk menang di pilkada.

        Kali ini, mantan vokalis band Nidji itu berbicara lantang di depan Presiden Jokowi soal kekhawatirannya itu. Meski tidak menyebut siapa politisi yang dimaksud intoleran dan menggunakan isu SARA untuk menang pilkada, namun pernyataan Giring tak ubahnya pernyataan dia sebelumnya yang memicu polemik karena menuduh 'Anies sebagai Pemimpin Pembohong'.  

        Baca Juga: Giring Ditantang untuk Bertarung di Pilpres Melawan Anies, Berani?

        Pernyataan Giring itu berawal dari sambutan di puncak acara HUT PSI ke-7 yang mengundang Presiden Jokowi. Dalam pidatonya, Giring melontarkan pujian kepada kepemimpinan Presiden Jokowi sehingga Indonesia semakin dihormati di dunia internasional dan sukses mengatasi pandemi COVID-19. 

        Menurut Giring, prestasi dan kemajuan yang telah dibangun oleh Jokowi terancam akan sirna apabila Indonesia dipimpin oleh sosok yang intoleran dan pembohong. Meski tidak menyebut nama secara jelas, namun dari pernyataan giring, hampir sama dengan pernyataan yang telah dilontarkan untuk Gubernur DKI Anies Baswedan beberapa waktu lalu.

        "Namun ini akan terancam oleh bahaya laten bernama intoleransi. Kemajuan kita akan terancam jika kelak orang yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang punya rekam jejak menggunakan isu Sara dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam pilkada," kata Giring.

        Siapa sosok yang dimaksud Giring semakin jelas ketika Giring menyebut seseorang yang pernah dipecat Jokowi. Tapi dari rekam jejak reshuffle kabinet Jokowi, Anies memang pernah di-reshuffle dari jabatannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di periode pertama Jokowi-JK. 

        "Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga yang pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja tidak berkompromi dengan orang yang menghalalkan segala cara. Termasuk dengan memperalat agama main mata bergandeng tangan dengan kelompok intoleran menggunakan ayat untuk menjatuhkan lawan politik," kata Giring.

        Meski mengenakan masker, namun dapat dilihat Jokowi memberikan mimik tertawa kecil mendengarkan pernyataan Giring. Giring menambahkan, jika pada akhirnya Anies yang terpilih menjadi Presiden setelah Jokowi, maka PSI siap menjadi oposisi.

        "Jika skenario terburuk terjadi dan kandidat yang punya rekam jejak politisasi agama itu menang Pilpres, PSI siap menjadi oposisi sebagaimana yang telah kami buktikan di Jakarta hari ini," teriaknya lantang.

        Anies Baswedan, saat menjadi bintang tamu di podcast Close The Door yang tayang di kanal Youtube Deddy Corbuzier pada 24 November 2021, mengaku tidak terlalu risih dengan tudingan Giring-PSI. Ia bahkan tak ingin membalas kritikan Ketum PSI itu. 

        "Saya ini dapat amanat untuk mengurusi Jakarta, bukan dapat amanat untuk mengurusi buzzer, bukan dapat amanat mengurusi mereka yang tidak mengungkapkan hal-hal yang faktual dan substansial," kata Anies Baswedan.

        Anies malah meminta pihak-pihak yang menuduhnya intoleran atau pemimpin pembohong untuk berbicara dengan fakta-fakta yang ada.

        "Tunjukkan saja fakta-faktanya, satu-satu. Bahkan sebagian juga tidak harus saya yang jawabin, kan banyak fakta-faktanya. The fact speaks for its self," kata Anies Baswedan.   

        "Tunjukkan, dong, buktinya, kalau gak ada, ya batal, lah, semua itu tuduhan," sambungnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: