Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PT KAI Gunakan PMN 2021 untuk Pembangunan PSN Berbasis Perkeretaapian

        PT KAI Gunakan PMN 2021 untuk Pembangunan PSN Berbasis Perkeretaapian Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Kereta Api Indonesia (Persero) gunakan penyertaan modal negara (PMN) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 sebesar Rp6,9 triliun untuk melanjutkan proyek strategis nasional (PSN).

        Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, PMN ini akan digunakan oleh KAI untuk membiayai Cost Overrun LRT Jabodebek dan pemenuhan Base Equity Kereta Cepat Jakarta Bandung. 

        Baca Juga: Ya Ampun... Panjang Dah Urusan, Polri: Ada Dua Laporan Terkait Habib Bahar Smith

        "Kepercayaan pemerintah untuk memberikan penambahan PMN kepada KAI, maka KAI dapat melanjutkan proyek-proyek Strategis Nasional yang ditugaskan kepada KAI ini," ujar Didiek dalam keterangan tertulis, Jumat (31/12/2021).

        Didiek mengatakan, pihaknya akan mengelola PMN sesuai Good Corporate Governance, akuntabel dan transparan, serta dapat dipertanggungjawabkan kepada seluruh masyarakat.

        Sebanyak, Rp2,6 triliun dana PMN tersebut nantiknya akan dialihkan ke proyek LRT Jabodebek yang akan digunakan untuk Cost Overrun akibat keterlambatan pembebasan lahan Dipo yang berdampak pada peningkatan biaya pra-operasi, biaya Interest During Construction dan biaya-biaya lainnya.

        Senentara itu, sebesar Rp4,3 triliun akan digunakan untuk pemenuhan Base Equity konsorsium BUMN Indonesia. Base Equity ini perlu dipenuhi agar dana dari CDB dapat dicairkan sehingga pembangunan proyek KCJB dapat tetap dapat dilakukan.

        "Pemberian PMN tersebut juga akan memberikan multiplier effect baik bagi masyarakat, negara, dan KAI itu sendiri," ujarnya.

        Didiek menjelaskan, sampai dengan 16 Desember 2021 ini, proyek LRT Jabodebek telah mencapai 78,39 persen dan ditargetkan dapat beroperasi pada Agustus 2022.

        Sedangkan Kereta Cepat Jakarta Bandung per 28 Desember progresnya telah mencapai 79,65 persen dan ditargetkan dapat beroperasi pada Desember 2022.

        "KAI akan terus mengawal jalannya kedua Proyek Strategis Nasional berbasis perkeretaapian ini agar dapat beroperasi tepat waktu dengan tetap memperhatikan unsur-unsur tata kelola perusahaan yang baik," tutup Didiek.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: