Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemerintah Akan Perbaiki Kontrak PLN dan DMO Batubara

        Pemerintah Akan Perbaiki Kontrak PLN dan DMO Batubara Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pemerintah akan memperbaiki kontrak jangka panjang kebutuhan suplai batu bara nasional.

        "Kami di Kementerian BUMN akan memperbaiki kontrak jangka panjang kebutuhan suplai sesuai dengan rapat bersama Kejaksaan Agung dan BPKP. Intinya, kebutuhan energi dalam negeri akan jauh lebih diprioritaskan demi kelancaran pembangunan," ujar Erick dalam keterangan tertulis, Selasa (4/1/2022).

        Baca Juga: Dukung Transisi Energi, Pertamina Lakukan Banyak Inovasi Model Bisnis

        Sebelumnya kebijakan larangan batu bara keluar setelah PLN melaporkan rendahnya pasokan komoditas pada akhir tahun. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral juga mencatat capaian domestic market obligation (DMO) batu bara untuk pasokan dalam negeri tak mencapai target.

        Merespon hal tersebut, pemerintah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi permasalahan suplai batubara dan LNG sebagai sumber energi dalam mendukung pasokan listrik nasional jangka panjang. 

        Selain itu sistem logistik, Erick mengatakan sistem infrastruktur juga akan makin dimodernisasi sehingga kapasitas Indonesia sebagai negara penghasil sumber daya alam tidak akan mengalami ketidakpastian kebutuhan energi demi menunjang kelancaran pembangunan.

        "Kami juga akan memperbaiki sistem logistik dan infrastuktur untuk memastikan kebutuhan batu bara dalam negeri terpenuhi," ujarnya.

        Sesuai arahan Presiden yang telah menekankan komitmen bersama jajaran Kabinet Indonesia Maju untuk menggantikan batu bara dengan energi baru terbarukan. Erick mengungkapkan pemerintah juga telah menyiapkan road map pengembangan ekonomi hijau dan transisi energi serta renewable energy sehingga kita segera memiliki energi baru terbarukan.

        Dalam rapat bersama, dipaparkan pula data Kementerian ESDM tentang arget produksi batu bara pada 2022.

        Target pada tahun 2022  akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2021. Proyeksi target produksi 2022, Erick menuturkan, berkisar 637 juta hingga 664 juta ton. Sedangkan target produksi batu bara 2021 mencapai 625 juta ton.

        Sementara itu, kebutuhan batu bara dalam negeri diprediksi juga meningkat pada 2022 menjadi 190 juta ton. Angka tersebut naik dibandingkan kuota DMO batu bara yang sebesar 137,5 juta ton.

        Data dari Kementerian ESDM juga menunjukkan bahwa fenomena alam, seperti badai La Nina yang menerjang Pulau Kalimantan pada November lalu, meningkatkan curah hujan tinggi. Ini menyebabkan realisasi produksi batu bara hingga awal Desember hanya mencapai 560 juta ton atau sekitar 89,6 persen dari target.

        Dalam rapat tersebut juga disepakati bahwa Menteri ESDM akan mengeluarkan perubahan DMO batu bara yang bisa dievaluasi setiap bulan. Pemasok yang tidak menepati poin-poin sesuai kontrak akan diberikan penalti tinggi, bahkan terancam izinnya dicabut.

        Berdasarkan data Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), target produksi batu bara di 2022 akan lebih tinggi dibandingkan tahun ini. Proyeksi target produksi 2022 berada di kisaran 637 juta hingga 664 juta ton, sedangkan target produksi batu bara 2021 mencapai 625 juta ton.

        Sementara itu, kebutuhan batu bara dalam negeri diprediksi juga meningkat di tahun 2022 dengan 190 juta ton. Angka tersebut meningkat dibandingkan kuota DMO tahun ini yang mencapai 137,5 juta ton.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: