WE Online, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan bahwa dalam lima tahun Pulau Sumatera kan bebas dari kekurangan listrik.
Hal tersebut disampaikannya setelah meninjau PLTU Tarahan, Dusun Sebalang, Desa Tarahan, Kecamatan Ketibung, Lampung Selatan, Selasa (25/11/2014).
"Target dalam lima tahun Pulau Sumatera bebas dari pemadaman. Tentunya dengan memaksimalkan pembangkit yang kita punya," kata Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi melihat pembangunan pembangkit listrik selama ini ini terhambat oleh masalah klasik seperti pembebasan lahan. Meski demikian, ia menegaskan agar masalah tersebut dapat segera diatasi agar tidak menghambat target kecukupan pasokan listrik di Sumatera dalam lima tahun.
"Tadi saya sudah mendapat informasi bahwa untuk membuat pembangkit baru terhalang dengan, misalnya pembebasan lahan. Tapi, diusahakan untuk menyelesaikan permasalahan ketersediaan pasokan listrik tersebut dalam jangka waktu lima tahun," tambahnya.
Saat ditanya berapa kebutuhan listrik seluruh Sumatera, Jokowi mengatakan pihak PLN yang lebih mengetahui secara lebih pasti.
Seperti diketahui, Provinsi Sumatera Utara menduduki peringkat pertama se-Sumatera yang tingkat konsumsi listriknya tinggi, yakni dengan kebutuhan 1.451 MW dan yang terpenuhi hanya 1.409 MW setelah mendapat pasokan dari NAD sebanyak 42 MW.
Sementara Provinsi Lampung menduduki peringkat kedua di mana kebutuhan listriknya sebesar 809 MW yang terpenuhi 543 MW dan kekurangannya dibantu 266 MW dari Sumatera Selatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo