Daya beli petani mengalami penurunan pada Desember 2021.Hal tersebut tercermin dari penurunan upah riil buruh tani yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS).
Asal tahu saja, upah riil buruh menggambarkan daya beli dari pendapatan yang diterima buruh tersebut. Semakin tinggi upah riil, semakin tinggi pula daya beli mereka.
Upah riil buruh tani adalah perbandingan antara upah nominal dengan indeks konsumsi rumah tangga perdesaan. Sedangkan, upah riil buruh bangunan adalah perbandingan upah nominal terhadap indeks harga konsumen perkotaan.
Dari data BPS, upah nominal harian buruh tani nasional pada Desember 2021 sebesar Rp57.180 per hari. Angka ini naik 0,17% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Adapun upah riil buruh tani bulan Desember 2021 turun 0,65% dari Rp52.738 menjadi Rp52.397. "Kalau kita hitung upah riilnya turun 0,65%," kata Kepala BPS, Margo Yuwono, di Jakarta, Senin (17/1/2022).
Sementara itu, pada indikator upah buruh bangunan pada Desember 2021 naik tipis 0,01% menjadi Rp91.335 per hari dari Rp91.326 per hari. Di sisi lain, rata-rata upah nominal buruh potong rambut wanita pada Desember 2021 juga naik tipis 0,06% dari Rp29.164 per kepala menjadi Rp29.181 per kepala.
Adapun rata-rata upah nominal pembantu rumah tangga pada Desember 2021 naik 0,03% dari Rp426.460 menjadi Rp426.588. Untuk rata-rata upah riil, BPS mencatat terjadi penurunan 0,54% dari Rp398.346 per bulan menjadi Rp396.194 per bulan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: