- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Astaga! Anies Baswedan Didesak Mundur Sama Warga: Gubernur Nggak Bener, Jakarta Semakin Hancur
Sejumlah warga yang mengaku sebagai penduduk Kota Jakarta mendesak Gubernur Anies Baswedan mundur dari jabatan DKI 1. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu diminta turun tahta lataran dirinya dinilai tak bisa bekerja.
Protes masyarakat itu terekam dalam sebuah video pendek yang sedang viral di media sosial sekarang ini setelah diunggah akun twitter @Bambangmulyono2 sebagaimana dilihat Populis.id Jumat (4/1/2022).
Baca Juga: Mirip SBY di 2004 dan Jokowi di 2014, Peluang Anies Baswedan Jadi Presiden Bisa Mulus, Buktinya...
Dalam video itu tampak sekitar 12 orang yang terdiri dari laki - laki dan perempuan tampak memegang foto Anies Baswedan dan beberapa poster dengan tulisan ‘Jakarta Bergerak’. Mereka tampak berada di dalam suatu ruangan.
Kelompok ini kemudian memparodikan lagu anak - anak berjudul ‘tik tik bunyi hujan’ untuk mengkritik Anies Baswedan yang dinilai tak becus bekerja selama empat tahun belakangan ini.
“Anies cepatlah mundur sekarang juga. Kerja gak becus luar biasa. Cobalah tengok Kota Jakarta, semakin hancur karena Anies,” teriak mereka.
Harus diakui, Anies Baswedan selama memimpin Jakarta memang kerap dihantam kritik keras yang datang dari lawan politik dan kelompok yang berseberangan dengannya.
Salah satu pihak yang kerap melontarkan kritik keras kepada Anies Baswedan adalah Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta. Bahkan baru - baru ini Ketua Fraksi PDI Gembong Warsono mengatakan hingga di penghujung masa jabatannya Anies Baswedan bahkan tidak pernah berkarya buat warga Jakarta.
Gembong kemudian mencontohkan penanganan banjir di Jakarta. Dia mengatakan selama ini Anies tidak berbuat banyak soal penanganan bencana alam tahunan itu. Tidak program yang menonjol untuk mengatasi masalah tersebut.
Anies lanjut Gembong hanya melakukan kegiatan yang sudah menjadi rutinitas pemerintah provinsi DKI Jakarta seperti mengeruk sedimen yang mengendap di sejumlah kali dan sungai di Jakarta.
Menurut Gembong, kegiatan itu bukan sebuah program jitu menangani banjir di DKI. Sebab mengeruk lumpur untuk menambah daya tampung kali atau sungai memang sudah dilakukan Pemprov DKI Jakarta jauh sebelum Anies Baswedan menjadi Gubernur.
"Tidak mengerjakan apa-apa, tidak ada aksi apa apa kecuali aksi yang bersifat rutin loh ya, gerebek lumpur itu aksi," tambah Gembong.
Terkait program sumur resapan yang pernah diklaim Anies Baswedan menjadi salah satu cara paling ampuh menangkal banjir Jakarta, Gembong mengatakan, program yang menguras Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) itu sama sekali tidak berfungsi. Buktinya Jakarta masih banjir hingga sekarang, bahkan kondisinya disebut jauh lebih parah dari banjir tahun - tahun sebelumnya.
"Makanya saya katakan kalau sumur resapan itu buktinya apa ya sekarang kan sudah bisa dibuktikan, sumur resapan itu faktanya tidak mengatasi persoalan banjir," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq