Jenderal Dudung Dilaporkan Gara-gara Tuhan Bukan Orang Arab, Siapa Sangka MUI Bilang Begini
Kepala Staf TNI Angkatan Darat atau KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman dilaporkan ke Pusat Polisi Militer TNI AD/Puspomad karena pernyataannya yang menyebut Tuhan bukan orang Arab sehingga berdoa pun bisa menggunakan bahasa Indonesia.
Menanggapi polemik itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia atau MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh menyebut kalau doa itu bisa disampaikan dengan bahasa apapun.
Baca Juga: Jenderal Dudung Kerap Bicara Soal Agama, Langsung Kena Semprot Tokoh NU, Sampai Disuruh...
Bahkan Niam menegaskan kalau doa itu bukan hanya bisa disampaikan dua bahasa saja yakni bahasa Indonesia atau bahasa Arab. Doa bisa dilakukan dengan bahasa yang dikuasai oleh pengirimnya.
"Bahasa masing-masing kita kan bisa juga disampaikan, digunakan. Indonesia ada berapa puluh bahasa daerah. Masing-masing umat Islam boleh berdoa dengan bahasa daerah masing-masing," kata Niam di kantor MUI Jakarta Pusat, Kamis (10/2/2022).
Namun demikian ia menekankan kalau ada doa tertentu yang memang harus menggunakan bahasa Arab, semisal bacaan-bacaan salat. Menurutnya salat itu memiliki syarat dan rukun yang harus dijalani oleh setiap umat muslim.
Akan tetapi Niam kembali mengingatkan bahwa untuk doa yang umum, umat muslim boleh menggunakan bahasa apapun yang memang dikuasainya.
"Kalau doa secara umum kita mohon ke Allah kita bisa pakai bahasa Indonesia, Jawa, Sunda, Arab, tak semua doa gunakan bahasa Arab itu juga dari nabi, kan enggak semua. Ada doa dari sahabat, dari para ulama, dari orang awam pakai bahasa Arab juga ada," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar