Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Netflix Buat Film Dokumenter Lagi! Tentang Kejahatan Keuangan Terbesar di 2016

        Netflix Buat Film Dokumenter Lagi! Tentang Kejahatan Keuangan Terbesar di 2016 Kredit Foto: Unsplash/Freestocks
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Raksasa streaming dan produksi film Netflix akan segera memproduksi serial dokumenter tentang peretasan Bitfinex yang terkenal sebagai salah satu kejahatan keuangan terbesar dari 2016 yang mencuri 119.756 Bitcoin (BTC)–senilai 72 juta dolar pada saat itu.

        Film dokumenter Netflix akan berpusat di sekitar pasangan yang berbasis di New York dan tautan mereka ke pencucian hampir 120.000 BTC yang terkait dengan kejahatan tersebut. Menurut Netflix, film dokumenter ini akan disutradarai oleh pembuat film Amerika Chris Smith dengan Nick Bilton sebagai produser co-executive. Pengumuman itu berbunyi:

        Baca Juga: Sandra Bullock Komentari Fenomena Kepopuleran Netflix

        "Netflix telah memesan serial dokumenter tentang dugaan skema pasangan yang sudah menikah untuk mencuci cryptocurrency curian senilai miliaran dolar dalam kasus kejahatan keuangan kriminal terbesar dalam sejarah."

        Plot ini didasarkan pada dua karakter utama Ilya Lichtenstein dan Heather Morgan, pasangan NYC yang terkait dengan pencurian 120.000 BTC, dan keterlibatan mereka dalam mencuci dana yang dicuri.

        Sebagaimana dibuktikan oleh data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView, sejak peretasan Bitfinex, harga BTC melonjak lebih dari 7415% hanya dalam lima tahun.

        Netflix mencatat bahwa "ketika nilai Bitcoin yang dicuri melonjak dari 71 juta dolar pada saat peretasan menjadi hampir 5 miliar dolar, pasangan itu diduga mencoba melikuidasi uang digital mereka dengan menciptakan identitas palsu dan akun online, dan membeli emas fisik, NFT, dan banyak lagi, semua ini dilakukan sementara para penyelidik berlomba untuk melacak pergerakan uang di blockchain."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nuzulia Nur Rahma
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: