Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dukung Energi Hijau, PLN Akan Serap Listrik dari PLTM Pantan Cuaca

        Dukung Energi Hijau, PLN Akan Serap Listrik dari PLTM Pantan Cuaca Kredit Foto: Antara/Kornelis Kaha
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT PLN (Persero) siap menyerap produksi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) Pantan Cuaca berkapasitas 4,5 megawatt (MW) yang akan dibangun di Kabupaten Gayo Lues, Nanggroe Aceh Darussalam. 

        Kesiapan tersebut ditandai dengan penandatanganan Power Purchase Agreement (PPA) antara PLN dengan PT Hidro Jaya Konstruksi selaku produsen listrik swasta (Independent Power Producer /IPP). 

        Baca Juga: Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

        Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, dengan beroperasinya PLTM Pantan Cuaca akan mampu meningkatkan bauran energi di Aceh. 

        Wiluyo mengatakan, Proyek dengan nilai investasi Rp 160 miliar ini rencananya mulai beroperasi penuh pada 2024. 

        "PLN mendukung penuh operasional PLTM Pantan Cuaca ini. Tentunya produksi PLTM Pantan Cuaca pada tahun 2024 menjadi salah satu pendukung tercapainya target bauran EBT sebesar 23 persen pada 2025," ujar Wiluyo dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (20/2/2022).

        Wiluyo melanjutkan, PLN membeli listrik dari PLTM ini dengan harga yang kompetitif sebesar Rp 940 per kilowatthour (kWh) atau sebesar 6,57 sen USD/kWh.

        engan operasional PLTM ini maka PLN berpotensi menekan BPP Aceh, dimana saat ini BPP subsistem isolated setempat dibanderol Rp 1.800 per kWh, sehingga pembelian tenaga listrik dari PLTM ini memberikan potensi penghematan sebesar Rp 22 miliar per tahun. 

        "Nantinya PLTM ini akan terhubung jaringan 20 kV penyulang Rikit Gaib di sistem _isolated_ Blangkejeren," ujarnya.

        Sementara itu, GM PLN UIW Aceh, Abdul Mukhlis mengungkapkan, PLTM ini menggantikan ketergantungan PLN terhadap diesel. Selama ini PLN harus mengoperasikan dan menyewa genset. 

        "Oleh karena itu, dengan operasional PLTM ini mampu mengurangi pemakaian genset sehingga bisa menghemat," ujar Abdul. 

        Disisi lain, Direktur Utama PT Hidro Jaya Konstruksi, Baek Seunghwan, berkomitmen untuk menyelesaikan pembangkit ini dengan tepat waktu. PLTM ini juga sebagai wujud dukungan Korea agar Indonesia bisa mencapai energi bersih. 

        "Ini merupakan kerja sama yang baik antara Indonesia dan Korea. Harapannya, dengan PLTM ini maka bisa menurunkan emisi karbon dan menjaga lingkungan di Indonesia," ujar Seunghwan. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: