Dicap Wahabi, Latar Belakang Keluarga Khalid Basalamah Dibongkar, Ternyata Oh Ternyata Keturunan...
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan alias Gus Umar keberatan dengan pernyataan Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Prof Irfan Idris yang menyebut penceramah Khalid Basalamah berpaham Wahabi lantaran mengharamkan wayang.
Gus Umar menilai, Irfan terlampau gampang menstempel Khalid Basalamah. Dia menegaskan penceramah itu berasal dari keluarga Nahdlatul Ulama (NU), sehingga jelas dia bukan seorang wahabi sebagaimana yang dituduhkan. Gus Umar kemudian memberi peringatan keras, dia meminta Irfan menjaga omongannya.
“Gampang bangat dia cap orang sebagai wahabi. Ustaz khalid itu lahir dari keluarga NU pak Irfan Idris jangan seenaknya Anda bicara” kata Gus Umar dilansir Populis.id dari laman Twitternya Minggu (20/2/2022).
Baca Juga: Sindiran Eko Kuntadhi ke Ustaz Khalid Basalamah Dibalas Netizen: Dasar Ibu-Ibu Tukang Gunjing
Gus Umar kemudian sedikit membeberkan silsilah keluarga Khalid Basalamah. Dia bilang pendakwa kondang itu juga merupakan cucu dari tokoh NU yang sangat disegani di Sulawesi.
“Kalian warga NU yg hina beliau (Ustadz Khalid), saya beritahu ya. Kakek beliau KH Abdullah Basalamah adalah Ketua NU Sulsel. Cobalah tabayyun jgn ngamuk trs. Paham,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyindir keras penceramah Khalid Basalamah yang disebut mengharamkan wayang dan meminta warisan budaya itu dimusnahkan karena bertolak belakang dengan ajaran Islam.
Direktur Deradikalisasi BNPT, Irfan Idris menegaskan kelompok atau orang yang mengharamkan wayang adalah mereka yang beraliran wahabi. Nyatanya wayang adalah media penyebaran Islam paling efektif di Indonesia pada masa lampau.
“Ada seorang ustad Wahabi yang mengharamkan dan mau membakar wayang, tapi itu kan sudah minta maaf,” kata Irfan Idris kepada wartawan dikutip Minggu (20/2/2022).
Tidak sampai di situ, Irfan juga melontarkan sindiran menohok lainnya dengan menyebut wayang versi wahabi adalah yang berjanggut dan yang mengenakan celana cingkrang.
“Apakah wayang-wayang itu harus tampil dengan ustad Wahabi sehingga tidak dibakar lagi. Buat wayang yang pakai jenggot, buat wayang yang hangus jidatnya, buat wayang yang pakai cingkrang agar mereka bisa bersahabat,” sindir Irfan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: