Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menteri LHK Siti Nurbaya Optimis Indonesia Dapat Kurangi Emisi GRK Capai Net Zero Emission di 2030

        Menteri LHK Siti Nurbaya Optimis Indonesia Dapat Kurangi Emisi GRK Capai Net Zero Emission di 2030 Kredit Foto: KLHK
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Puncak peringatan HPSN tahun 2022 secara nasional dilaksanakan hari ini, Senin (21/02/2022) secara daring dan luring yang dihadiri oleh Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Alue Dohong secara langsung di Manggala Wanabakti, Jakarta. Peringatan HPSN tahun 2022 mengambil tema “Kelola Sampah, Kurangi Emisi, Bangun Proklim”.  

        Dalam sambutan Menteri LHK Siti Nurbaya, yang disampaikan oleh Wamen LHK, Alue Dohong menyatakan bahwa penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor persampahan juga sangat penting karena akan terkait dengan upaya menahan gas buang melalui sistem pengelolaan siklik/rantai, sehingga tidak ada material terbuang menjadi gas; juga dalam hal posisinya sebagai substitusi energi, energi alternatif dari sampah menjadi listrik; serta sampah organik menjadi pupuk; dan sampah sebagai bahan baku industri.  

        Baca Juga: KLHK Berikan Apresiasi Desa-desa Proklim Sukses Kelola Sampah, Alue Dohong: Spirit yang Luar Biasa

        “Jelas bahwa upaya-upaya pengelolaan sampah yang dilakukan menjadi bagian penting dari upaya menurunkan emisi GRK,” kata Wamen Alue Dohong dalam acara Puncak Peringatan Pers Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2022” yang diselenggarakan secara virtual, pada Senin (21/2/2022).

        Wamen Alue Dohong menyampaikan lebih lanjut bahwa sampah, menjadi salah satu sumber yang menyebabkan kondisi lingkungan menjadi menurun kualitasnya, bukan hanya karena secara estetika, tetapi lebih penting lagi, karena sampah merupakan salah satu sektor sumber emisi GRK yang berbahaya bagi kerusakan atmosfir yang akan memberikan dampak buruk pada kehidupan masyarakat. 

        Diketahui saat ini perubahan iklim telah menjadi perhatian bangsa-bangsa di dunia dan merupakan persoalan yang dianggap sangat serius. Perubahan iklim menjadi trigger utama negara-negara di dunia, kata Alue untuk mengkonsolidasikan strategi pembangunan dengan konsep ramah lingkungan atau rendah emisi. 

        Selain itu, saat ini negara-negara di dunia dan juga Indonesia sedang menyiapkan visi pembangunan Net Zero Emission. Pemerintah Indonesia juga bertanggung jawab untuk menurunkan emisi gas rumah kaca yang diharapkan pada tahun 2030 sebesar 29% atau 41% dengan hubungan teknologi dan investasi internasional, Pemerintah Indonesia dalam sektor kehutanan memastikan pada tahun 2030 telah mencapai emisi gas rumah kaca yang rendah atau Net Zero Emission. 

        Pada kegiatan puncak peringatan HPSN 2022 yang dilaksanakan hari ini menampilkan kisah sukses 6 (enam) ProKlim dalam pengelolaan lingkungan yaitu ProKlim Desa Wanagiri di Kabupaten Buleleng, ProKlim Desa Amahusu di Kota Ambon, ProKlim Keluarahan Lenteng Agung di Jakarta Selata Selatan, ProKlim Gunung Ibul Barat di Kota Prabumulih, ProKlim Desa Sepinggan di Kota Balikpapan dan ProKlim Lingkungan Lippu di Kabupaten Majene.  

        Wamen Alue Dohong juga melakukan dialog interaktif bersama 3 (tiga) perwakilan Desa ProKlim Lestari yaitu ProKlim Lestari Kelurahan Tanjungsari Kota Blitar; ProKlim Lestari Desa Mukti Jaya, Kabupaten Rokan Hilir; dan ProKlim Lestari Desa Poleonro, Kabupaten Bone. Dialog ini membahas tentang upaya kongkrit yang telah dilakukan oleh ProKlim dalam mengelola sampah dan pengembangan ProKlim sehingga dapat mendukung kelestarian lingkungan hidup dan kehutanan.

        Pada momentum HPSN kali ini, KLHK meresmikan  4 (empat) Desa ProKlim di Kabupaten Gianyar yaitu Desa Taro, Desa Sukowati, Desa Ubud dan Desa Batuan serta apresiasi dan penghargaan sebesar-besarnya kepada pemerintah kabupaten Gianyar, Provinsi Bali yang telah berperan aktif dalam membantu pelaksanaan kegiatan pendampingan ProKlim ini.  

        Selanjutnya menutup rangkaian puncak HPSN 2022, diperkenalkan pameran secara hybrid, virtual dan faktual pengelolaan sampah dalam “Festival Peduli Sampah Nasional”. Pameran akan diisi oleh berbagai stakeholder dan dari perwakilan kampung iklim, bank sampah dan perhutanan sosial yang diharapkan dapat memperkuat peran pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat dan pihak terkait lain dalam pengelolaan sampah yang komprehensif untuk memperkuat aksi nyata pengendalian perubahan iklim. Rencananya pameran ini akan dilaksanakan pada bulan Juni – Desember 2022 dan diharapkan dapat menjadi platform baru dalam kolaborasi ProKlim yang lebih maju ke depannya.  

        Rangkaian kegiatan HPSN 2022 selama bulan Januari hingga Februari 2022 telah diselenggarakan melalui ragam kegiatan peduli sampah tingkat nasional dan daerah dalam tajuk Bulan Peduli Sampah.  

        Beberapa acara yang telah dilakukan antara lain acara turun lapangan melalui kegiatan aksi bersih bersama komunitas dan masyarakat, serta rangkaian Webinar dan pendampingan kepada 4 (empat) Desa Kampung Iklim di Kabupaten Gianyar terkait dengan pengelolaan sampah, perubahan iklim dan perhutanan sosial. Empat lokasi ProKlim yang telah dilakukan pendampingan ini akan menjadi pilot project bagi 3.270 Kampung Iklim lainnya di seluruh Indonesia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: