Kehadiran Omicron Disebut Akan Berdampak pada Kinerja Ekonomi di Kuartal I/2022
Kredit Foto: Shutterstock/REX/NurPhoto/Vladimir Sindeyeve
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan kehadiran varian Omicron virus Covid-19 yang menyebabkan lonjakan kasus selama dua bulan belakangan akan berdampak pada kinerja ekonomi negara di kuartal I/2022.
Hal ini salah satunya dipicu oleh berkurangnya tingkat mobilitas masyarakat selama masa lonjakan kasus varian Omicron.
Baca Juga: Optimalkan Kepemimpinan Birokrasi di Era VUCA, BPSDM Kemendagri Gelar Webinar
"Dengan naiknya kasus Omicron sekarang akan berpengaruh pada mobilitas dan akan berpengaruh pada kinerja ekonomi di kuartal I/2022," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam dalam Diskusi Publik Forum Masyarakat Statistik: Kinerja Pertumbuhan Ekonomi di Masa Pandemi, Senin (21/2/2022).
Senada dengan Margo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa juga berpendapat kehadiran Omicron menjadi tantangan bagi perekonomian negara.
Pasalnya, virus ini memiliki kecepatan penularan yang jauh lebih cepat dibanding varian sebelumnya, khususnya varian Delta.
"Setelah ditemukan pertama kali di Inggris tahun 2020, varian Omicron kini memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi hingga mencapai 500%, lebih tinggi dibanding varian Dela yang hanya 30-100%," kata Suharso dalam kesempatan yang sama.
Sebagai informasi, melansir laman Covid19.go.id, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 34.418 kasus per 21 Februari 2022. Sementara itu, jumlah kematian bertambah 176 kasus dan jumlah kasus sembuh bertambah 39.929 kasus. Adapun jumlah kasus aktif saat ini ialah sebesar 530.671 kasus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq