Digempur Covid Habis-habisan, Bos Tiket.com Gaery Undarsa Mengaku Bersyukur Tak Sampai Lakukan PHK
Co Founder dan CMO Tiket.com, Gaery Undarsa mengaku merasakan dampak negatif pandemi Covid-19 terhadap industri travel yang ia jalani. Meski demikian, jika kita bisa melihat dengan kacamata yang lebih lebar, akan ada mimpi yang lebih besar lagi nantinya.
Gaery merupakan lulusan universitas di Kanada. Ia mengaku sempat tak berpikir untuk kembali ke Indonesia. Namun, Gaery pun tiba-tiba terpikirkan bahwa semua yang ia dapatkan hingga kuliah ke Kanada berasal dari Rupiah. Gaeary pun merasa sejak lulus kuliah ia tak memberikan kontribusi apapun kepada Indonesia.
Baca Juga: Tinggalkan Karir Mapan di Kanada, Gaery Undarsa Yakin dengan Potensi Indonesia
Saat kembali ke Indonesia pun, Gaery tersadar betapa besarnya potensi Indonesia di masa depan. Dengan banyaknya populasi di Indonesia, Gaery melihat potensi pasar yang besar. Tapi, ada satu masalah yaitu tidak banyak orang yang benar-benar memberikan waktu dan tenaga mereka untuk memberikan solusi kepada banyak orang itu.
Oleh karena itu, Gaery berharap Tiket.com kedepannya bisa menjadi 'The Most customer-centric Travel Company' di Asia Tenggara. Namun, hal terpenting selain menjadi yang terbaik dan terbesar adalah kepuasan pelanggan.
Gaery meninggalkan karir yang mapan dan aset yang sudah ia kumpulkan di Kanada untuk kembali ke Indonesia hanya dalam dua minggu. Mulai dari mobil hingga apartemen ia jual hanya dalam waktu tiga hari. Seluruh isi apartemennya pun terjual dalam satu minggu. Gaery kembali ke Indonesia dengan empat koper besar dan merasa sangat senang bisa pulang.
Meski demikian, satu tahun pertama kembali ke Indonesia, Gaery tidak bekerja.
"Saya selalu percaya bahwa hal terpenting dalam hidup adalah dengan membuat dampak dimanapun kita berada," ujar Gaery dalam video YouTube bertajuk "Unlocking Podcast 01 - Gaery Undarsa: Everything Happens for a Very Good Reason."
Tiket.com merupakan pionir online travel di Indonesia. Gaery menyadari Indonesia yang memiliki ribuan pulau hanya bisa digapai dengan pesawat terbang. Oleh karena itu, model bisnis Tiket.com sangat menjanjikan. Mereka bahkan menjual tiket konser secara online.
Hal yang membuat Gaery yakin Tiket.com akan besar seperti sekarang ini adalah partner bisnisnya yang selalu melihat segala sesuatu lima tahun kedepan. Partner bisnis yang juga salah satu pendiri Tiket.com ini hanya tertarik pada masa depan, ia tidak tertarik pada hari ini. Oleh karena itu, Gaery sering adu argumen dengannya tapi karena itulah Tiket.com bisa semakin berkembang seperti sekarang.
"Saya rasa hal yang membuat hubungan kami sangat kuat sampai sekarang adalah karena kita saling mengisi kelemahan," ujar Gaery.
Gaery dan bisnis partnernya ini memiliki karakter yang sangat berbeda, cara bekerja yang berbeda, cara bicara hingga apa yang mereka sukai pun sangat berbeda. Hingga hari ini bahkan sulit menemukan kesamaan di antara mereka. Mereka hanya sama-sama menyukai makanan. Oleh karena itu, keduanya selalu menyediakan waktu untuk makan siang bersama, dari sanalah Gaery merasa hubungan mereka terbentuk bertahun-tahun ini.
Gaery mengaku ia tak pernah menyesal kembali ke Indonesia. Karena melalui Tiket.com, ia bisa memberikan dampak kepada Tanah Air hingga hari ini. Jika ia tidak kembali, mungkin ia hanya akan memerankan peran kecil di perusahaan besar di Kanada, tapi hanya itu saja sehingga tidak memberikan dampak apapun kepada Indonesia.
Momen terbaik yang Gaery rasakan adalah saat tahun 2013 ia bertemu dengan Ignasius Jonan yang saat itu menjabat sebagai direktur Kereta Api Indonesia (KAI). Kala itu, Ignasius Jonan meminta Tiket.com untuk menjual tiket KAI secara online 100 persen. Meski awalnya tidak yakin, Gaery dan tim pun langsung menyanggupi. Dan benar saja, sejak itu, setiap lebaran, tak ada lagi penumpang yang tidur di stasiun hanya untuk membeli tiket kereta untuk mudik.
Selain itu, Gaery tak menyesal kembali ke Indonesia karena ia pun akhirnya bertemu dengan wanita yang menjadi pendamping hidupnya. Karena itulah Gaery memiliki moto hidup yang ia pegang hingga hari ini, yaitu "Everything Happens for a Very Good Reason" (segala sesuatu terjadi karena alasan yang sangat baik).
Bahkan saat tiga bulan pertama kembali ke Indonesia, Gaery tidak memiliki pekerjaan. Ia hanya kesana-kemari mencari partner bisnis. Hingga akhirnya ia pun memutuskan bekerja di Jakarta sebagai Business Analyst di salah satu department store.
Sebelum pandemi hadir memporak-porandakan industri travel, Gaery mengungkap Februari 2020 adalah bulan terbaik yang dimiliki Tiket.com selama 10 tahun berdiri. Penjualan tiket pun mencapai rekor tertinggi. Hingga akhirnya Maret 2020, pandemi menyerang Indonesia, dan bulan itu menjadi bulan terburuk yang pernah dialami Tiket.com.
Namun, Gaery tidak ingin menjadikan pandemi sebagai momok yang membuat bisnisnya hancur berantakan. Ia pun melihat beragam kesempatan yang bisa dikerjakan, dan menyelesaikan masalah-masalah yang datang. Hingga hari ini, Tiket.com tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap satu pun karyawannya. Padahal, selama pandemi, banyak industri travel yang melakukan PHK hingga bangkrut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: