Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dorong Peningkatan Tampungan Air di NTT, PUPR Mulai Konstruksi Bendungan Mbay

        Dorong Peningkatan Tampungan Air di NTT, PUPR Mulai Konstruksi Bendungan Mbay Kredit Foto: PUPR
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya tengah membangun Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, NTT. Upaya ini dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan meningkatkan tampungan air di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

        Bendungan Mbay merupakan 1 dari 11 bendungan baru proyek strategis nasional (PSN) yang rencananya dibangun pada 2021-2027 sesuai Perpres Nomor 109 Tahun 2020. Bendungan yang dikerjakan mulai 2021 hingga rampung pada 2024 ini dibangun dengan anggaran Rp1,915 triliun.

        Baca Juga: Kementerian PUPR Bangun 2 Proyek SPAM Skema KPBU untuk Tambah Pasokan Air Bersih di Jakarta

        Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain. Hal itu disampaikan Menteri Basuki dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (1/3/2022).

        "Pembangunan bendungan juga harus diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian, bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani. Selain pemanfaatan layanan irigasi, bendungan juga diharapkan melayani kebutuhan air domestik masyarakat melalui pembangunan jaringan air baku dan IPA," jelas Menteri Basuki.

        Bendungan ini memiliki volume tampungan total 51,74 juta m3 dengan luas genangan 499,44 ha. Konstruksi bendungan didesain dengan tinggi 48 m, lebar 12 m, dan panjang 436 m. Bendungan ini didesain dengan tipe zonal dengan inti tegak.

        Pembangunan Bendungan Mbay terbagi menjadi 2 paket. Progres fisik paket I 2,21% dan paket II 0,83%. Paket I dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk-Bumi Indah KSO dan Paket II PT Brantas Abipraya. Supervisi dikerjakan oleh PT Indra Karya-Rancang Semesta-Sabana (KSO). Nantinya, bendungan ini akan menghasilkan air baku 0,21 m3/detik dan memberikan manfaat irigasi terhadap 5.899 ha lahan pertanian.

        Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) NTT II Agus Sosiawan mengatakan pembangunan bendungan Mbay telah melalui proses yang panjang. "Feasibility Study dilakukan pada 1999-2000, kemudian dilanjutkan dengan detail desain pada 2001-2002 dan 2016. Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) dan AMDAL dilakukan pada 2018," ucap Agus.

        Pembangunan Bendungan Mbay menambah jumlah tampungan air yang dibangun Kementerian PUPR dalam mendukung ketahanan pangan dan air di Provinsi NTT. Sebelumnya, sejak 2015, di NTT telah diselesaikan dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo tiga bendungan, yakni Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang pada 2018; Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu pada 2019; dan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka pada 2021.

        Selain itu, tengah diselesaikan pembangunan Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang dengan progres 34,19% dan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan 56,27%. Serta, Bendungan Kolhua di Kota Kupang yang akan dibangun pada 2022 ini.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: