Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mahfud MD Ikut Jelaskan Sikap Jokowi Soal Penundaan Pemilu, Pengamat: Sudah Jelas Mereka Kalah

        Mahfud MD Ikut Jelaskan Sikap Jokowi Soal Penundaan Pemilu, Pengamat: Sudah Jelas Mereka Kalah Kredit Foto: Instagram/Mahfud MD
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komaruddin mengatakan, pernyataan pemerintah melalui Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD telah jelas bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin Pemilu tetap digelar 14 Februari 2024.

        Karena itu Ujang menilai dengan pernyataan Mahfud tersebut, pihak yang menginginkan perpanjangan masa jabatan Presiden atau penundaan Pemilu 2024 telah kalah.

        Menurut dia, pihak-pihak tersebut telah kalah dari keserakahannya

        "Dengan tambahan statement dari Mahfud. Maka sudah jelas, bahwa pihak yang ingin menambah masa jabatan presiden telah kalah. Kalah oleh keserakahannya mereka sendiri," ujar Ujang saat dikonfirmasi dilansir dari Suara.com, Senin (7/3/2022).

        Baca Juga: Kok Tega Soeharto Nggak Disebut di Keppres? Penjelasan Pemprov DIY: Bukan Abaikan Jasa Pejuang!

        Ketika ditanya apakah pernyataan Presiden Jokowi kemungkinan berubah di kemudian hari jika terus adanya desakan perpanjangan masa jabatan presiden atau penundaan pemilu, Dosen Universitas Al Azhar itu menegaskan dirinya merupakan orang yang paling keras menentang wacana tersebut.

        "Saya yang paling keras menolak," katanya.

        Sebelumnya, Menkopolhukam Mahfud MD menegaskan, di tubuh pemerintah tak pernah membahas soal penundaan Pemilu 2024 ataupun perpanjangan masa jabatan presiden.

        "Tidak pernah ada pembahasan tentang penundaan pemilu maupun penambahan masa jabatan presiden/wapres baik untuk menjadi tiga periode maupun untuk memperpanjang satu atau dua tahun. Sama sekali tidak pernah ada pembicaraan masalah penundaan pemilu dan penambahan masa jabatan tersebut," ujar Mahfud dalam keterangannya, Senin (7/3/2022).

        Pernyataan Mahfud menyusul wacana perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan Pemilu 2024 yang dilontarkan oleh beberapa para ketua umum partai politik.

        Mahfud menyebut justru Presiden Jokowi, sampai dua kali memimpin rapat kabinet, yaitu pada tanggal 14 September 2021 dan 27 September 2021. Dalam rapat kabinet tersebut, Jokowi meminta Mahfud, Mendagri Tito Karnavian, dan Kepala BIN Budi Gunawan memastikan Pemilu 2024 berjalan aman, lancar, dan tidak memboroskan anggaran.\

        Selain itu dalam rapat kabinet, Mahfud menuturkan, Jokowi juga meminta agar tidak terlalu lama masa kampanyenya dan juga tidak terlalu lama jarak antara pemungutan suara dan hari pelantikan pejabat-pejabat hasil Pemilu dan Pilkada tahun 2024.

        "Ini maksudnya agar naiknya suhu politik menjelang pembentukan kabinet baru tahun 2024 tidak terlalu lama. Ini disampaikan oleh presiden pada rapat tanggal 14 September 2021," Mahfud menerangkan.

        Mantan Ketua MK itu menjelaskan, dalam rapat kabinet, Jokowi juga meminta dirinya, Mendagri Tito dan Kepala BIN Budi Gunawan untuk berkomunikasi dengan KPU, Bawaslu, DKPP dan DPR guna menentukan jadwal Pemilu 2024.

        Sehingga, kata Mahfud, berdasarkan rapat lintas kementerian/lembaga yang dilaksanakan di Kemenko Polhukam pada tanggal 17 September 2021 dan tanggal 23 September 2021, pemerintah mengusulkan pemungutan suara tanggal 8 atau 15 Mei 2024.

        "Ini disetujui oleh rapat kabinet yang dipimpin oleh presiden pada tanggal 27 September 2021 agar disampaikan kepada KPU dan DPR," ungkap dia.

        Namun, kata Mahfud, ketika alternatif tersebut disampaikan dalam raker tanggal 6 Oktober 2021 antara DPR, KPU dan pemerintah, ternyata DPR dan KPU tidak setuju dan mengajukan alternatif lain.

        Karena itu, kata Mahfud, Jokowi berkomunikasi langsung dengan KPU, sehingga dalam pertemuan tersebut disetujui Pemilu digelar pada 14 Februari 2024.

        "Presiden berkomunikasi langsung dengan KPU di Istana Merdeka pada tanggal 11 November 2021 dan presiden menyatakan setuju pemungutan suara dilaksanakan tanggal 14 Februari 2024. Tanggal 14 Februari 2024 itulah yang kemudian disetujui oleh DPR, KPU, dan pemerintah pada raker tanggal 24 Januari 2022," papar Mahfud.

        Baca Juga: Anies Baswedan Jadi Gubernur Dibilang Tidak Melakukan Apa-apa, Musni Umar Nggak Terima: Mustahil!

        Lebih lanjut, Mahfud mengatakan Jokowi kembali menekankan kepada dirinya, Mendagri Tito dan Kepala BIN untuk mempersiapkan instrumen pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024.

        Sehingga, kata Mahfud, sikap Jokowi jelas, bahwa Pemilu 2024 tetap digelar pada 14 Februari 2024.

        "Setelah itu Presiden menekankan lagi kepada Menkopolhukam dan Mendagri agar betul-betul mempersiapkan semua instrumen yang diperlukan untuk pelaksanaan pemilu dan pilkada serentak tahun 2024. Dengan demikian sikap presiden sudah jelas tentang jadwal penyelenggaraan Pemilu tahun 2024," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: